in

Wapres Dorong UNDIP Ciptakan Inovasi yang Komersil

Wapres KH Ma'aruf Amin. Foto: dok/jdc

SEMARANG (Jatengdaily.com)- Wakil Presiden KH Ma’aruf Amin mengatakan, riset dan inovasi adalah dua hal yang memilki keterkaitan erat.  Riset adalah upaya sistematis untuk mencari dan menggali sebuah pengetahuan baru atau memanfaatkan pengetahuan yang sudah ada dengan cara yang lebih baik.

”Sedangkan inovasi adalah hasil akhir dari berbagai upaya yang kita lakukan termasuk dari akivitas riset,” jelasnya, Kamis (15/10/2020). Wapres mengatakan hal itu saat menjadi pembicara dalam orasi ilmiah Dies Natalis 63 Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, secara daring.

Lebih lanjut menurutnya, terkait dengan riset dan pengembangannya, yang salah satu indikatornya  adalah alokasi anggran riset, dan dibanding dengan Produk Domestik Bruto (PDB), Indonesia masih tertinggal.

Negara-negara ASIA yang kuat dengan riset dan inonasi seperti Korea Selatan dan Jepang, mengalokasikan anggaran riset masing-masing 4,3 persen dan 3,5 persen dari PDB mereka, semantra negara ASIA Tenggara, seperti Malaysia dan Singapura, juga memiliki anggaran yang cukup besar masing-masing adalah 1,3 persen dan 2.6 persen.

Indonesia sendiri meski sudah menaikkan lebih 150% dari tahun 2013, anggaran riset kita masih dibawah 0,3 persen di bawah PDB pada tahun 2019.

”Pemerintah memang berusaha terus untuk menaikkan anggran riset, tetapi indikator yang tak kalah penting adalah sumber daya risetnya.  Sekedar perbandingan, Indonesia dan Vietnam, dua negara ASEAN  yang sama-sama saat ini menjadi tujuan utama investasi asing, jumlah sumber daya penelitinya, untuk Indonesia hanya 89 orang per satu juta penduduk, dibanidng Vietnam yang mencapai 673 per satu juta penduduk

”Saya memandang bahwa salah satu tugas utama perguruan tinggi seperti UNDIP, adalah membantu mencetak tenaga-tenaga peneliti yang mampu melakukan riset yang bermanfaat dan memiliki nilai komersil yang tinggi, oleh karena itu saya mengharapkan, agar UNDIP bisa mengambil peran tersebut secara efektif,” jelasnya.

Dengan riset yang memadai, diharapkan Indonesia bisa menghasilkan inovasi yang lebih banyak. Ini penting, sebab inovasi kunci keberhasilan memenangkan persaingan saat ini.  Inovasi mamberikan kontribusi bagi perkembangan subuah negara. Oleh karena itu, kita perlu memacu inovasi untumk memicu ketertinggalan. Peringkat input inovasi Indonesia tahun 2020 ada di posisi 85, dari  131 negara di dunia.

Angka ini, mirip seperti pada tahun 2019 dan 2018, dilihat dari negara ASEAN lainnya,  peringkat inovasi Indonesia, masih rendah, ada di posisi kedua terendahm di atas Kamboja.

Terkait dengan inovasi, wapres mencotohkan perusahaan Apple dengan sumber daya terbesarnya bukan semata produknya, namun inovasinya. Bahkan, Apple tercatat juga sebagai perusahaan terinovatif, mengalahkan sejumlah perushaan besar lainnya.

Di satu sisi, Wapres berharap agar UNDIP juga turut mendorong industri halal dan pengembangan ekonomi syariah, seperti zakat, wakaf, dan lainnya. ”Pemerintah mendorong UNDIP untuk mendirikan laboratorim studi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah,” jelasnya.

Hal ini bisa dilakukan dalam peran serta UNDIP  mendorong untuk pengembangan ekonomi dan syariah, dengan cara  melakukan riset keuangan syariah, seminar dan worksop keuangan syariah bagi masyarakat. Juga riset syariah baik yang dilakukan kampus maupun mandiri oleh dosen dan mahasiswa.

Peran lainnya, mempromosikan ekonomi keuangan syariah ke masyarakat, banyak melakukan kegiatan yang menyemarakkan ekonomi syariah seperti melalui edukasi ke masyarakat. Sehingga ekonomi dan keuangan berbasis syariah menjadi universal sesuai kerahmatan. she 

Written by Jatengdaily.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Unissula Tambah Dua Guru Besar dari Fakultas Hukum, Rektor: Berperan Nyata untuk Bangsa

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Edukasi Penerapan 3M