Loading ...

Tes COVID-19 Semarang Capai 48 Ribu Orang/1 Juta Penduduk

0
corona

Ilustrasi

SEMARANG (Jatengdaily.com) – Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyebut mengumumkan kasus COVID-19 tanpa konfirmasi ke wilayah yang bersangkutan dapat menimbulkan dampak meresahkan masyarakat.

“Kalau yang ini harus saya sampaikan, mungkin orang pusat itu keliru datanya. Buat kami itu sangat merugikan. Tapi saya yakin Prof Wiku juga manusia, barangkali capai, melihat data terus membuat keliru menyebut Kota Semarang,” kata Hendi usai menghadiri acara pembagian sembako warga Tawangmas di Bendungan Bergerak Banjir Kanal Barat Semarang, Minggu (6/9/2020).

Bahkan menurut Hendi, tes covid yang dianjurkan oleh Pemerintah Pusat dilakukan 3.500 per satu juta penduduk, tetapi di Kota Semarang bahkan telah mencapai 48.000.

“Jangan sampai ketidakselarasan data menimbulkan persepsi bahwa kota Semarang tidak melakukan apa-apa, mungkin ini yang harus kita perbaiki bersama-sama,” ungkapnya.

Dia meminta apabila terdapat kasus COVID-19 yang belum terdata oleh Pemerintah kota Semarang agar segera dikonfirmasikan sehingga pasien segera bisa tertangani.

“Baginya, semakin cepat mengetahui bahwa seseorang positif, kita berusaha secara maksimal untuk kesembuhan pasien agar tidak menulari anggota masyarakat yang lain,” jelasnya.

Pihaknya telah melakukan berbagai cara untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 sembari tetap membuka ruang-ruang aktivitas sosial budaya ekonomi. “Saya rasa semua masih terkendali dengan baik,” ungkapnya.

Berdasarkan data situs resmi Informasi Coronavirus (COVID-19) Semarang tercatat angka kasus aktif COVID-19 pada 29 Agustus yakni sebanyak 478. Sehari kemudian 30 Agustus menjadi 490 kasus, 31 Agustus 514 kasus, 1 September 523 kasus, 2 September 518 kasus, 3 September 519 kasus, dan 4 September 473 kasus. adri-yds

Facebook Comments Box

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version