SEMARANG (Jatengdaily.com) – Mahasiswa Universitas Diponegoro menggagas kawasan konservasi terintegrasi sistem pertanian organik, sebagai mitigasi ternak saat bencana alam berbasis pengenalan identitas sidik moncong.
Gagasan tersebut dilatarbelakangi karena potensi bencana alam yang tinggi di Indonesia. Salah satu dampak bencana alam yang dialami masyarakat adalah kehilangan dan kematian ternak, akibat kurangnya persiapan sarana dan prasarana yang dapat digunakan untuk mengevakuasi ternak.
Ternak yang dapat mati kelaparan karena ditelantarkan dan akan mengakibatkan kerugian. Bahkan saat bencana alam ada peternak yang menolak untuk dievakuasi, karena takut tidak ada yang merawat ternaknya. Hal tersebut tentu dapat membahayakan keselamatan jiwa manusia.
Tim mahasiswa Undip terdiri atas Nikomedes Anndhana Engtian Kilimpares, Oktavianus Barus dan Septian Dwi Sulistiono, dibimbing oleh dosen Dr. Ir. Cahya Setya Utama, M.Si., IPM, yang berasal dari Fakultas Peternakan dan Pertanian menggagas ide ini melalui Program Kreativitas Mahasiswa Gagasan Futuristik Konstruktif (PKM-GFK) tahun 2021, yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Gagasan tersebut diharapkan dapat mencitpakan suatu kawasan untuk tempat mitigasi ternak, serta mewujudkan Sustainable Development Goals (SDG’s) poin ke 13 climate action dan poin ke 15 life on land.
“Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung tidak menyurutkan kami untuk berinovasi, gagasan ini diharapkan dapat dikaji penerapannya lebih lanjut oleh pihak yang berwenang”, ujar Nikomedes Anndhana E. K. selaku ketua tim.
Penulis: Oktavianus Barus (Fakultas Peternakan Undip)-yds
GIPHY App Key not set. Please check settings