in

Masyarakat Bisa Jajal KRL Solo-Jogja, Tarif Rp 1

KRL Solo-Yogyakarta mulai uji coba beroperasi melayani masyarakat umum. Foto: yanuar


SOLO (Jatengdaily.com) – Kereta Rel Listrik (KRL) Solo-Yogyakarta mulai bisa dijajal masyarakat umum dalam masa uji coba mulai tanggal 1 hingga 7 Februari dengan tarif Rp 1.

Masyarakat pun antusias mencoba KRL tersebut, dan tiket melalui KRL Acces untuk hari Senin (1/2/2021) habis, dengan penerapan jumlah penumpang sesuai protokol kesehatan.

Pihak Ditjen Perkeretaapian melalui akun medsosnya juga terus mensosialisasikan terkait uji coba dan cara-cara penumpang mendapatkan tiket. Disebutkan, pendaftaran uji coba KRL Solo-Jogja bagi masyarakat umum menggunakan aplikasi KRL Access yang dapat diunduh melalui Playstore pada ponsel Android atau Appstore pada ponsel iOS. “Setelah mengunduh, ikuti langkah untuk mengaktifkan akun Anda di KRL Access.”

Sebelumnya Ditjen Perkeretaapian bekerja sama dengan PT KCI menyelenggarakan Webinar dengan tema “Hadirnya KRL Yogya-Solo” pada Selasa, 19 Januari 2020. Kegiatan webinar ini merupakan salah satu upaya mengenalkan KRL Jogja-Solo dengan nara sumber dari unsur pemerintah, operator, pengamat dan komunitas, dengan peserta dari berbagai kelompok masyarakat maupun media di daerah Yogyakarta dan Solo.

Dirjen Perkeretaapian Zulfikri menyampaikan bahwa pengembangan elektrifikasi kereta api atau KRL di Jogja–Solo merupakan komitmen Ditjen Perkeretaapian untuk menyediakan sarana Perkeretaapian yang efektif, efisien, dan terjangkau bagi masyarakat, sekaligus mendukung Visi dan Misi Presiden dan Wakil Presiden dengan mewujudkan transportasi yang berdaya saing, berteknologi, dan ramah lingkungan.

Jalur kereta api Yogyakarta-Solo ini sebelumnya telah dilayani Kereta Rel Diesel (KRD) Prambanan Ekspress (Prameks) yang terus mengalami peningkatan okupansi dan perpanjangan jalur hingga ke Stasiun Kutoarjo. Kenaikan ini membuat Ditjen Perkeretaapian bersama PT. KAI perlu melakukan inovasi untuk memenuhi kebutuhan transportasi massal yang memadai di jalur Yogyakarta-Solo.

Lebih lanjut Zulfikri mengatakan bahwa pemilihan elektrifikasi di Koridor Jogja-Solo sesuai hasil Studi Kelayakan yang dilakukan menyebutkan bahwa dengan penduduk hampir mencapai 10 juta, diprediksi pada Tahun 2021 potensi pertumbuhan penumpang kereta api jalur Jogja-Solo sebesar 5.921.890 dan meningkat sebesar 29.320.769 pada tahun 2035.

“Adanya KRL juga akan mendukung konektivitas transportasi di KSPN Borobudur dan mendorong kegiatan pemulihan ekonomi kawasan yang terdampak dengan adanya pandemi COVID-19. Selain itu secara teknis koridor, Yogya-Solo ini sudah jalur ganda jadi lebih mudah dan lebih efisien pembangunannya,” tegas Zulfikri.

Pada saat beroperasi nanti, tarif yang dikenakan penumpang adalah sebesar Rp 8.000. Tarif ini sama dengan tarif KA Prameks yang selama ini sudah melayani koridor Jogja-Solo. “Tarif untuk tahun pertama disamakan dengan tarif KA Prameks dan ini sudah mendapat subsidi PSO dari Pemerintah,” tambah Zulfikri.

Ke depan pengoperasian KRL Jogja-Solo ini akan terus dievaluasi untuk melihat okupansi serta animo masyarakat dalam menggunakan KRL. Adapun Kereta Prameks saat ini masih tetap beroperasi dengan penyesuaian waktu layanan KRL yang nantinya diharapkan dapat seluruhnya digantikan oleh KRL. yds

Written by Jatengdaily.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

GIPHY App Key not set. Please check settings

Pengungsi Merapi di Selo Boyolali Pulang ke Rumah

Warga Pekalongan Hanyut di Sungai Sengkarang saat Buang Sampah