Pemkot Semarang Canangkan Gerakan Semarang Pilah Sampah
SEMARANG (Jatengdaily.com)- Setelah sukses mengkampanyekan Gerakan #semarangwegahnyampah di awal tahun 2020 lalu, Pemkot Semarang kembali mengadakan aksi Semarang Pilah Sampah. Aksi yang digelar dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2021 tersebut berisi ajakan kepada masyarakat untuk melakukan pilah sampah dari rumah. Usai dipilah, sampah dapat langsung menyetorkannya ke bank Sampah terdekat untuk menambah nilai ekonomi.
Menurut Hevearita G. Rahayu yang pagi itu mewakili Walikota Semarang, Topik sampah hari ini sudah bukan lagi persoalan membuang sampah pada tempatnya atau ketersediaan tong sampah di sudut-sudut gang, namun lebih pada upaya penanganan sampah yang dapat memberikan kontribusi lebih dalam pertumbuhan ekonomi.
“Terlebih di masa pandemi, orang mencari alternatif bagaimana agar ekonomi keluarga dapat bertahan. Melalui Gerakan Semarang Pilah Sampah ini harapannya dapat memberikan inspirasi kepada masyarakat selain bisa mengurangi sampah juga menambah nilai ekonomi,” tambah ita sapaan akrabnya, dilansir dari laman pemkot, Minggu (14/3/2021).
Dalam rangkaian kampanyenya Dinas Lingkungan Hidup memberikan himbauan untuk melakukan pilah sampah di instansi, organisasi, sekolah, dan komunitas. Selama bulan Februari dari 161 organisasi telah terkumpul sebanyak 15.000 ton sampah mulai dari plastik, kertas, botol, alumunium senilai 19.928.850 rupiah. Nilai yang cukup fantastis bagi sesuatu yang seharusnya tidak lagi bernilai.
Sampah yang dipilah antara lain sampah anorganik seperti kardus, kertas, koran, botol plastic, gelas plastic, alumunium, kantong plastik kresek, plastic bening, kantong kemasan, botol kaca, dll. Masing-masing jenis memiliki harga per kilogram yang bervariasi. Sedangkan sampah organic seperti sisa potongan sayuran, kulit buah, dan sisa makanan sebagai alternative dapat diolah menjadi pupuk kompos atau menggunakan magot atau larva lalat hitam.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Walikota juga melakukan pilah sampah dan penimbangan secara simbolis. Dari 1,6 kg botol plastic bekas, 3kg kaleng bekas, dan 9 kg kertas bekas ia memperoleh uang sebesar 17.000 rupiah. “Kalau tahu sampah-sampah itu bisa jadi uang, harusnya sampah-sampah dirumah saya bawa kesini biar bisa untuk beli lipstick dan bedak,” candanya. Ia berharap Gerakan Semarang Pilah Sampah dan Semarang Wegah Nyampah ini dapat digaungkan secara massive agar dapat diikuti oleh masyarakat Kota Semarang.
Selain aksi pilah sampah secara masal, diselenggarakan pula lomba aksi bank sampah dalam mengelola sampah di wilayahnya. Dari banyaknya peserta terpilih 3 pemenang yaitu dari Bank Sampah Artha Lestari, Bank Sampah Payung Lestari, dan Bank Sampah Mawar Merah dengan hadiah berupa uang pembinaan.
Saat ini Semarang memiliki salah satu kampung Pilah Sampah yang berlokasi di RW VII Kelurahan Tinjomoyo kecamatan banyumanik. Namun rencanya kedepan akan Ada 48 kelurahan yang akan dijadikan kelurahan percontohan pilah sampah. She