in

Tempat Paling Aman Bagi Warga Lereng Merapi Adalah Pengungsian

Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang Edy Susanto. Foto: Humas magelang

MAGELANG (Jatengdaily.com)- Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, Edy Susanto mengungkapkan, tempat paling aman bagi warga yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi saat ini adalah pengungsian atau Tempat Evakuasi Akhir (TEA). Hal ini mengingat aktivitas Gunung Merapi mengalami peningkatan secara signifikan.

Dihubungi Senin (4/1/2021), Edy mengatakan, sesuai konsep desa bersaudara, wargalah yang mengungsi, bukan diungsikan.

“Ini konsepnya. Namun tentunya bila peningkatan cukup signifikan dan perlu dilakukan upaya lebih memaksa, maka akan kita lakukan. Orientasi kita adalah penyelamatan jiwa manusia,” tegas Edy.

Ia menambahkan, sesuai rekomendasi BPPTKG, ada tiga desa di Kabupaten Magelang yang masuk desa bahaya, yakni Ngargomulyo, Krinjing dan Paten. Kemudian Desa Keningar di luar rekomendasi perkiraan bahaya BPPTKG. Namun atas dasar rasa takut dan trauma akibat kejadian erupsi Merapi tahun 2010 lalu, maka pemerintah desa setempat memfasilitasi evakuasi pengungsian.

”Jadi sekarang ada empat desa yang turun,” ujarnya, dikutip dari laman magelang.

Desa-desa tersebut menjadi target diberikannya informasi tentang perkembangan aktivitas gunung Merapi yang signifikan. 

“Sekali lagi, tempat yang paling aman untuk warga yang tinggal di daerah KRB saat ini adalah pengungsian,” tegas Edy.

Ditambahkan, sesuai informasi BPPTKG yang menyatakan peningkatan aktivitas Gunung Merapi cukup signifikan, maka kondisi itu harus direspon dengan upaya antisipatif. Saat ini, kelompok rentan di desa Ngargomulyo sudah kembali ke pengungsian.

“Hal itu memang penting untuk dilakukan sebagai upaya penyelamatan jiwa,” tandasnya.

Warga Desa Ngargomulyo kembali menempati TEA di Balai Desa Tamanagung Muntilan. Dalam hal ini, pemerintah desa, satgas dan relawan setempat sudah langsung merespon yang berhubungan dengan pengungsian. 

“Tentu dengan segala keterbatasan karena memang ini sifatnya darurat. Namun kita tetap berusaha memberikan yang terbaik untuk warga. Kita layani masyarakat sebaik-baiknya,” ucap Edy.

Sebanyak 106 warga desa Ngargomulyo mengungsi kembali ke TEA Tamanagung Muntilan Kabupaten Magelang, Minggu (3/1/2021). Mereka kembali mengungsi karena aktivitas Gunung Merapi mengalami peningkatan signifikan.  Saat ini, total jumlah pengungsi sebanyak 225 jiwa yang menempati dua titik pengungsian, masing-masing di TEA Tamanagung Muntilan dan Balai Desa Mertoyudan. she

Written by Jatengdaily.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

GIPHY App Key not set. Please check settings

62 Ribu Vaksin Tiba di Jateng, Ganjar Langsung Cek

Jembatan Terusan Bojonegoro-Blora Krusial untuk Konektivitas 3 Kabupaten