in

Banjir Purworejo; Lima Sungai Meluap, 6.085 Orang Mengungsi

Tim BPBD Kabupaten Purworejo dalam proses evakuasi warga terdampak banjir. Foto: BPBD Purworejo

PURWOREJO (Jatengdaily.com) – Wilayah Jawa Tengah bagian Selatan masih dilanda banjir di sejumlah titik akibat curah hujan tinggi. Selain Banyumas dan Kebumen, banjir juga melanda Kabupaten Purworejo.

Dampak dari curah hujan tinggi mengakibatkan lima sungai di Purworejo meluap Rabu (16/3/2022). Kelima sungai tersebut yakni Sungai Bogowonto, Sungai Blangu, Sungai Jali, Sungai Dulang dan Sungai Kebang.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Ph.D, Kamis (17/3/2022) menjelaskan, hasil pendataan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo, sebanyak 32 desa di 7 kecamatan di Purworejo terdampak banjir. Sedangkan wilayah yang terdampak longsor ada 6 desa di 4 kecamatan.

Daerah yang terdampak banjir masing-masing Desa Wingkosangrahan, Desa Wingkomulyo, Desa Kaliwungukidul, Desa Tunjungan, Desa Wonoroto, Desa Ringgit dan Desa Wingkosigromulyo di Kecamatan Ngombol.

Warga Purworejo terdampak banjir dan tanah longsor mengungsi. Foto: BPBD Purworejo

Kemudian Desa Dlangu, Desa Wironatan, Desa Klepu, Desa Kedungmulyo, Desa Rowodadi dan Desa Langenrejo di Kecamatan Butuh. Selanjutnya Desa Tangkisan, Desa Pogungkalangan, Desa Pogulurutengah, Desa Kradegan, Desa Bayan dan Desa Pogungrejo di Kecamatan Bayan.

Desa Bapangsari di Kecamatan Bagelan, Desa Katerban di Kecamatan Kutoarjo, Desa Trimulyo, Desa Bendungan dan Desa Rowodadi di Kecamatan Grabag.

Desa Wonoyoso, Desa Tasikmadu, Desa Kendalrejo, Desa Sikambang, Desa Kalimati, Desa Tanjungrejo, Desa Petuguran dan Desa Sumber di Kecamatan Pituruh.

Sementara itu yang terdampak tanah longsor meliputi, Desa Kaliurip di Kecamatan Kemiri, Desa Kalisemo di Kecamatan Leano, Desa Plipiran, Desa Giyombong, Desa Watuduwur di Kecamatan Bruno dan Desa Redin di Kecamatan Gebang.

“BPBD Kabupaten Purworejo mencatat ada kurang lebih 11.115 jiwa dari 2.924 KK yang terdampak banjir. Sedangkan yang terdampak longsor ada 7 KK. Dari angka tersebut, sebanyak 6.085 jiwa dari 1.518 KK terpaksa harus mengungsi,” jelas Muhari.

Adapun sedikitnya 2.924 unit rumah terendam banjir dengan tinggi muka air antara 80-100 sentimeter, selanjutnya 7 unit rumah warga terdampak longsor dan ruas jalan di Desa Giyombong tertutup material longsor sehingga menghambat aktivitas dan mobilitas warga.

Sebagai upaya percepatan penanganan banjir dan longsor itu, BPBD Kabupaten Purworejo bersama tim gabungan dari lintas instansi terkait telah melakukan kaji cepat, evakuasi dan pertolongan warga dan menyiapkan tempat pengungsian.

BPBD Kabupaten Purworejo juga telah mendistribusikan kurang lebih 2.500-3.000 nasi bungkus kepada warga di pengungsian maupun yang terdampak di rumah. “Sejauh ini belum ada laporan mengenai jatuhnya korban jiwa, total kerugian masih dalam proses pendataan lebih lanjut,” terang Muhari.

Hujan dengan intensitas sedang maupun lebat yang dapat disertai petir masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Purworejo hingga hari ini Kamis (17/3) pada sore dan malam hari. Intensitas hujan ringan hingga sedang juga berpotensi terjadi hingga dua hari ke depan. yds

Written by Jatengdaily.com

Pemerintah Tidak Terburu-buru Melakukan Transisi dari Pandemi ke Endemi COVID-19

Banjarnegara Prioritas Proyek RTLH, Pemdes Harus Arahkan Warga untuk Swadaya