DEMAK (Jatengdaily.com) – Banjir rob hingga setinggi dada orang dewasa yang sempat menggenangi kawasan Perumahan Pondok Raden Patah Desa Sriwulan, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak mulai surut, Rabu (25/5/2022).
Banyak warga telah kembali ke rumah walaupun pasang laut masih menggenang antara 70-80 cm, namun masih ada pula puluhan warga mengungsi di masjid dan panti asuhan karena posisi tempat tinggal memang berada pada bagian terdalam.
Baca Juga: Polres Demak Kerahkan Personel Jaga Rumah Warga yang Ditinggal Akibat Banjir Rob
Selain kegiatan dapur umum yang sibuk menyiapkan ribuan nasi bungkus untuk warga yang kesulitan mengolah makanan, pemandangan jamak terlihat hari ketiga sejak banjir rob ekstrim melanda adalah kerepotan warga mendapatkan air bersih.
Karena mobil tangki tak apat mendekat ke pemukiman yang banjir, warga terpaksa mengangsu dan mengusungnya sedikit demi sedikit menggunakan galon, jirigen atau ember timba besar.
“Air bersih dropping ini untuk mandi dan sekadar cuci-cuci saat ke belakang. Untuk keperluan minum atau masak, beli air galon. Syukur-syukur ada yang memberi bantuan air mineral untuk minum,” kata Rukmini, lansia yang harus mengangsu sendiri karena tak ada lagi anak yang hidup bersama.
Sementara Ismaniah menolak diajak anaknya mengungsi ke Ungaran, dengan alasan rumah masih bisa ditempati. Meski risih, nenek sejumlah cucu itu memilih hanya mengungsi ke Masjid terdekat ketika air rob sudah menyentuh tempat tidurnya.
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Demak, masih ada 24 warga mengungsi di masjid Desa Sriwulan. Di samping 45 orang lagi yang mengungsi di panti asuhan. Sementara dapur umum terpusat ada di Balai Desa Sriwulan serta Puskesmas Sayung I, ditambah dapur umum mandiri warga RW II, III dan V.
Mengenai dua titik tanggul Sungai Miyong yang jebol tergerus gelombang sang, secara darurat oleh warga ditutup menggunakan karung berisi pasir. Hanya saja mereka terkendala akses menuju tanggul jebol, karena rob kembali naik pada siang hari saat penambalan dilakukan.
Selain kawasan Desa Sriwulan Sayung, banjir rob juga dilaporkan terjadi di kawasan pesisir Bonang serta Wedung. Sebagaimana disampaikan Bupati Demak dr Hj Eisti’anah, dalam penanganan banjir rob Pemda tak hanya berkoordinasi dengan Pemprov Jateng dan pemerintah pusat, namun juga kabupaten/kota tetangga untuk kolaborasi penanganan.
“Terimakasih juga kami sampaikan pada semua pihak yang tak dapat disebutkan satu per satu, termasuk TNI/Polri yang dengan respon cepat dan kepeduliannya membantu warga terdampak banjir rob, sehingga mampu meringankan beban mereka,” pungkas bupati. rie-yds