DEMAK (Jatengdaily.com) – Stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak telah menjadi perhatian serius di negeri ini. Seiring dampak buruk stunting mulai dari potensi keterlambatan perkembangan otak, dengan efek jangka panjang berupa keterbelakangan mental, resiko serangan penyakit kronis dan penyakit degeneratif lainnya menjadikan momok yang cukup ditakuti.
Kepala Puskesmas Demak II dr H Ali Maimun MKes didampingi Promoter Kesehatan Dwi Retno P SKM menjelaskan, wanita yang sedang hamil perlu menjaga kesehatan tubuh. Karena setiap kondisi yang terjadi pada ibu akan turut berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan janin di dalam kandungan.
Begitu pun ibu hamil dalam kondisi anemia atau kekurangan sel darah merah. Sejumlah risiko terdeteksi mengancam bayi dalam kandungan ibu anemia. Salah satunya adalah risiko bayi alami stunting.
Maka dalam rangka mencegah anemia pada ibu hamil yang beresiko pada lahirnya bayi stunting, Puskesmas Demak II mengadakan kegiatan pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) kepada ibu hamil. Pembagian rutin per bulan dilakukan melalui ‘Kelas Ibu Hamil’ yang diadakan di tujuh desa wilayah Puskesmas Demak II, yakni Mulyorejo, Kedondong, Raji, Turirejo, Sedo, Bolo dan Bango.
Selain memberikan TTD yang berfungsi menjaga ketersediaan sel darah merah dalam tubuh ibu hamil, dalam Kelas Ibu Hamil binaan Bidan Desa Arina Mustafidah AMKeb juga dilaksanakan sejumlah kegiatan. Yakni konseling dan edukasi anemia, serta senam ibu hamil.
“Agar kegiatan efektif dan berhasil optimal, Kelas Ibu Hamil dilaksanakan sebulan sekali di setiap desa dengan jumlah peserta yang dibatasi maksimal 10 orang,” kata Bidan Arina.
Lebih lanjut disampaikan, anemia adalah kondisi kurang sel darah merah dengan kadar hemoglobin kurang dari 11 gr/dl (untuk ibu hamil). Anemia pada ibu hamil terjadi karena beberapa hal seperti pola makan yang kurang beragam dan kurang bergizi seimbang, serta kurangnya asupan makanan yang kaya akan sumber zat besi.
“Jika ibu hamil mengalami anemia bisa membuat ibu hamil lemas dan mudah lelah. Bila hal ini terjadi,bisa mengganggu pertumbuhan janin karena berkurangnya distribusi oksigen dalam darah. Sehingga bisa menyebabkan komplikasi, keguguran, pendarahan yang dapat mengakibatkan kematian ibu, atau bayi lahir dini dengan berat badan rendah,” urainya.
Untuk mencegah anemia, maka ibu hamil dianjurkan mengonsumsi TTD setiap hari minimal 90 hari selama masa kehamilan. Serta memperbanyak konsumsi makanan yang kaya akan zat besi serta asam folat. Misalnya daging, ikan, telur , kacang-kacangan, juga sayur berwarna hijau.
“Sedangkan untuk mencegah rasa mual maka TTD sebaiknya diminum pada malam hari sebelum tidur dengan air putih. Sementara agar penyerapannya lebih baik, sebaiknya TTD dikonsumsi bersama makanan yang mengandung vitamin C, dan jangan diminum bersama dengan teh, kopi atau susu,” pungkas Bidan Arina.rie-st