Diduga Keracunan, Dua Kakak Adik Warga Weding Bonang Demak Meninggal

kapolres

Kapolres Demak AKBP Budi Adhy Buono didampingi Kasat Reskrim AKP Muchamad Zazid dan Kasat Propam Iptu Adhi saat siaran pers soal dugaan dua warga Weding Bonang tewas akibat keracunan makanan. Foto: sari

DEMAK (Jatengdaily.com)- Nasib naas dialami Nunziah (24) dan Nurul Afiyah (20). Diduga keracunan makanan, kakak dan adik warga Desa Weding Kecamatan Bonang tersebut meregang nyawa, setelah empat dilarikan ke RSUD Sunan Kalijaga.

Saat siaran pers, Kapolres Demak AKBP Budi Adhy Buono mengungkapkan, kejadian yang cukup menggemparkan desa Weding itu bermula saat ibu kedua korban, Asfuriyah (44) belanja tempe dan cakar ayam di warung milik Murodin, tetangga mereka pada Selasa (2/8/2022) sekitar pukul 05.30 WIB. Kemudian mengolahnya dengan cara membacemnya sekitar pukul 07.00 WIB.

“Kurang lebih pukul 08.00 WIB, satu keluarga terdiri dari ayah, bernama Junaidi (52), ibu (Asfuriyah) dan kedua korban makan sarapan bersama. Setelah itu si ayah lanjut pergi berkerja sebagai tukang kayu di sebuah toko mebel berjarak sekitar 500 meter dari rumah,” ungkap kapolres, didampingi Kasat Reskrim AKP Muchamad Zazid, Jumat (5/8/2022).

Selanjutnya sekitar pukul 09.00 WIB, Nunziah dan Nurul Afiyah mulai mual dan muntah. Parahnya, Nunziah sampai pingsan, sehingga oleh tetangga mereka langsung dibawa ke RSUD Sunan Kalijaga.

Namun tak lama kemudian Nurul Afiyah juga turut dibawa ke rumahsakit yang sama, seiring kondisinya yang terlihat melemah. Hingga pada 11.30 dokter rumah sakit menyatakan Nunziah meninggal dunia. Disusul juga kemudian sang adik, Nurul Afiyah tak tertolong nyawanya.

Mendapat laporan adanya dua warga Weding tewas dalam kurun waktu tak lama disinyalir akibat keracunan setalah mengonsumsi makanan, Polsek Bonang segera meneruskan laporan tersebut ke Polres Demak. Dipimpin langsung Kasat Reskrim AKP Muchamad Zazid berserta tim Resmob langsung menuju lokasi kejadian.

“Personel kami langsung melakukan olah TKP, mengumpulkan barang bukti berupa makanan dan muntahan. Sembari melakukan interogasi baik keluarga maupun tetangga,” lanjut kapolres.

Sampel makanan dan muntahan yang didapat sudah dikirim ke labfor Polda Jateng. Begitu pun sampel darah yang diperoleh dari hasil koordinasi dengan pihak rumah sakit. Selain itu sebanyak delapan saksi, terdiri keluarga korban dan sejumlah tetangga sudah diminta keterangannya pada Kamis (4/8/2022).

“Insyaallah hasil labfor sudah ada Senin (8/8/2022), sehingga bisa menjadi petunjuk penyebab kematian kedua korban adik dan kakak ini,” pungkas kapolres. rie-she

Exit mobile version