in

Gandeng Ganas Annar MUI Jateng, Kesbangpol Ajak Santri Pahami Bahaya Narkoba

KH Eman Sulaeman (paling kiri) dan KH Multazam Ahmad (paling kanan) menjadi narasumber sosialisasi narkoba dipandu moderator H Isdiyanto di Metro Park View Hotel, Rabu (14/12). Foto:dok

SEMARANG (Jatengdaily.com) – Pimpinan Wilayah Gerakan Nasional Antinarkoba (Ganas Annar) MUI Jateng bekerja sama dengan Kesbangpol Provinsi Jateng menggelar sosialisasi bahaya narkoba di kalangan santri. Kegiatan yang dibuka oleh Kabid Ketahanan Bangsa Kesbangpol Jateng, Pradhana Agung Nugraha S.STP, MM diikuti ratusan santri dari berbagai pondok pesantren di Kota Semarang, berlangsung di Hotel Metro Park View Semarang, Rabu (14/12).

Hadir pada acara itu Sekretaris MUI Jateng, KH Muhyiddin, Ketua Ganas Annar MUI Jateng, KH Multazam Ahmad, KH Khamad Maksum, Pengasuh Ponpes Raudhatul Quran Kauman Semarang. Hadir pula Sekretaris Ganas Annar MUI Jateng, H Isdiyanto Isman, dan Bendahara Ganas Annar, KH Eman Sulaiman, sekaligus sebagai narasumber dan moderator dalam sosialisasi antinarkoba tersebut.

Pradhana mengatakan, siapa pun harus lepas dari narkoba, termasuk kalangan santri. Ketika para santri, pemuda dan remaja sudah terkontaminasi narkoba, lanjut Pradhana, maka sangat mempengaruhi generasi Indonesia Emas 2045 mendatang. Mereka inilah generasi penerus bangsa yang akan mengisi Indonesia sebagai pemimpin mendatang.

Baca Juga: Tersengat Listrik Saat Bekerja, Pekerja Bangunan di Sukolilo Pati Meninggal

”Kita harus menanamkan jangan sampai ada yang terpengaruh, apalagi mengonsumsi narkoba. Saya yakin para santri sudah baik, tetapi akan lebih baik lagi bila diberikan pemahaman mengenai bahaya narkoba, agar mereka mengetahui dampak dari bahaya narkoba,” ujar Pradhana.

Kesbangpol Jateng, lanjut Pradhana, akan melakukan sosialisasi bukan hanya di kalangan santri saja, tetapi jug terhadap semua siswa SMK di Jateng dan perguruan tinggi. ”Kesbangpol akan membentuk satgas antinarkoba di seluruh satuan pendidikan, baik SMK, SMA, dan di perguruan tinggi,” katanya.

Sekretaris MUI Jateng, KH Muhyiddin, Ketua Ganas Annar MUI Jateng, KH Multazam Ahmad (paling kanan), KH Khamad Maksum, Pengasuh Ponpes Raudhatul Quran Kauman Semarang, dan Kabid Ketahanan Bangsa Kesbangpol Jateng, Pradhana saat pembukaan sosialisasi antinarkoba di kalangan santri. Foto:dok

Penyuluhan tersebut dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada para santri agar tidak terjerumus di dalam pengaruh kenakalan remaja, seperti penyalahgunaan Narkoba serta obat-obatan terlarang, karena generasi muda adalah generasi penerus bangsa.

“Salah satu tujuan utama dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dimulai dari menata ke arah yang lebih baik bagi para generasi muda, dengan cara mengajarkan perilaku yang positif, karena pengaruh Narkoba serta kenakalan remaja saat ini merupakan ancaman bagi generasi muda,” ujar Pradhana.

Darurat Narkoba
Dalam paparannya KH Eman Sulaiman mengatakan, penyalahgunaan narkoba di Indonesia saat ini berada dalam kondisi yang sangat serius dan memprihatinkan. Bahkan Indonesia sudah masuk sebagai darurat narkoba.

Eman menyebut, dari jumlah penduduk 276 Juta jiwa, terdapat 5,5 juta penduduk Indonesia kecanduan narkoba. Padahal kasus yang terungkap oleh BNN dan jajaran kepolisian hanyalah fenomena gunung es, hanya sebagian kecil saja yang tampak di permukaan. Sedangkan kedalamannya tidak terukur. Bahkan daya rusak narkoba lebih serius dibandingkan korupsi dan nepotisme.

”Jika korupsi merusak perekonomian negara dan terorisme mengancam jiwa manusia, maka narkoba telah mengancam dan merusak seluruh aspek kehidupan manusia, baik sosial, politik, ekonomi, agama, bahkan akan menghancurkan masa depan bangsa,” ujar Eman Sulaiman.st

Written by Jatengdaily.com

Jelang Hari Ibu, DPD RI Apresiasi Konstribusi Aktivis Perempuan

KPU Tetapkan 17 Parpol Peserta Pemilu 2024, Berikut Nomor Urutnya