DEMAK (Jatengdaily.com) – Gebyar Kreasi P5 alias Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila oleh SD Nurul Huda Demak sukses diselenggarakan, Sabtu (3/12). Selain menggali kreativitas dalam bidang kewirausahaan, anak pun belajar bertanggungjawab pada diri dan lingkungan melalui karya-karya yang dihasilkan.
Kepala SD Nurul Huda Hj Siti Solekhah menyampaikan, Gebyar Karya Implementasi Kreasi P5 yang mengusung “Tema : Kewirausahaan serta Topik : Sampahku Tanggungjawabku” bukan merupakan penilaian akhir dari kegiatan 126 jam pelajaran. Melainkan apresiasi untuk siswa yang telah 2,5 tahun tanpa pembelajaran di sekolah.
“Penilaian justru ada pada proses. Sedangkan panen karya hanya bentuk apresiasi untuk peserta didik,” ujarnya.
P5 merupakan salah satu program wajib sekolah penyelenggara Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), utamanya bagi sekolah penggerak. Di dalamnya harus ada jam untuk pelaksanaan projek. Dalam satu semester 126 jam.
SD Nurul Huda mengambil topik “Sampahku Tanggungjawabku” pada tema Kewirausahaan karena persoalan sampah dari waktu ke waktu menjadi hal yang perlu segera dilakukan pengaturan atau pengelolaan yang benar jika tidak ingin semakin merusak lingkungan. Serta menyelaraskannya dengan implementasi P5, yang menanamkan karakter positif pada anak.
“Sebenarnya ada enam nilai dimensi profil pelajar Pancasila, namun dalam hal ini kami menekankan pada tiga di antaranya yakni nilai dimensi gotong royong, mandiri dan bernalar kritis. Intinya bukan menghasilkan produk yang baik, tapi bagaimana mereka bisa memanfaatkan barang bekas menjadi barang berkualitas,” urainya.
Gayung bersambut, orang tua atau wali murid sangat mendukung adanya program P5 sebagai bagian dari IKM di SD Nurul Huda. Sehingga terwujudlah kegiatan Gebyar Kreasi P5, yang dirangkai dengan agenda rutin Khataman, serta Market Day bagi siswa-siswi kelas 3 dan 6 yang belum mendapatkan pembelajaran kurikulum merdeka.
Senada disampaikan Pembina Program P5 Sukandar. Bahwa target program P5 sebagai bagian dari implementasi kurikulum merdeka adalah menumbuhkan karakter positif dari Pancasila pada siswa. Yakni diawali dengan beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, kebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, serta kreatif.
“Jadi sekali lagi bukan produk yang menjadi bagian akhir penilaian, tapi justru bagaimana anak memiliki karakter perilaku yang baik terhadap pelaksanaan dimensi profil pelajar Pancasila. Sehingga mereka dapat menjadi tumpuan masa depan NKRI,” tuturnya.
Mengangkat isu pemanfaatan barang bekas menjadi benda berkualitas merupakan hal bijak, seiring persoalan sampah saat ini merupakan hal yang sangat perlu segera ada penanganan.
“Maka Gebyar Panen Karya ini hendaknya bukan sekadar show, tapi lebih pada pembentukan, pembiasaan dan pembudayaan anak supaya memiliki sikap mencerminkan profil pelajar Pancasila. Khususnya tanggungjawab terhadap pengelolaan sampah di sekitarnya, sebagaimana topik dan tema program P5 yang dilaksanakan,” ujarnya.
Hadir pada kegiatan yang ditata apik di halaman SD Nurul Huda itu antara lain Pengurus Yayasan Nurul Huda Demak, H Makmun dan H Fathoni, Pengawas SD Korwil Dindikbud Kecamatan Demak Suwarjo, juga fasilitator Sugeng Riyadi. Di samping sejumlah Kepala SD di Kecamatan Demak dan lintas kecamatan, serta segenap wali murid SD Nurul Huda Demak. rie-yds