JAKARTA (Jatengdaily.com)- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan alasan kemungkinan besar harga bahan bakar minyak (BBM) Pertalite akan naik.
Pasalnya, APBN telah menanggung subsidi BBM sebesar Rp 502 triliun. Nilai tersebut setara dengan 18,21% target APBN tahun 2021 yang sebesar Rp 2.750 triliun.
Terkait dengan rencana kenaikan harga Pertalite itu, pemerintah sudah menyiapkan kebijakan kenaikan harga dan akan diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam waktu dekat (bisa minggu depan).

Pemerintah beralasan kenaikan harga Pertalite untuk mengurangi beban subsidi di APBN 2022. Selain itu, harga Pertalite juga perlu naik agar pemberian subsidi lebih tepat sasaran yakni untuk orang miskin.
“Menaikkan harga Pertalite yang kita subsidi cukup banyak dengan juga tadi solar, itu modeling ekonominya saya kira sudah dibuat. Nanti mungkin minggu depan presiden akan mengumumkan mengenai apa, bagaimana mengenai kenaikan harga ini,”jelas Luhut dalam Kuliah Umum di Universitas Hasanuddin dilansir dari Youtube Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jumat (19/8/2022).
Lebih lanjut menurutnya, jika selama ini pun Presiden sudah mengeluarkan berbagai indikasi bila subsidi tak lagi bisa ditahan. Dia menilai jika kenaikan harga BBM akan berpengaruh terhadap tingkat inflasi di Indonesia. Solusinya, dampak dari inflasi tersebut sedang dihitung-hitung dengan rinci oleh pemerintah agar masyarakat tak juga ikut terbebani dengan kenaikan harga BBM.
Harga Pertalite per liter di seluruh SPBU di Indonesia saat ini sama yakni Rp 7.650 per liter. Sedangkan jika naik nanti, belum diketahuio pasti menjadi berapa. Kabar yang berkembang bisa menjadi Rp 10.000 per liternya. she