in

KP-ASI Tambak Bulusan dan Usaha Minimalisir Gizi Buruk dan Stunting

Kepala Puskesmas Karangtengah dr Nura Ma’shumah saat memberikan pengarahan pentingnya pemberian ASI eksklusif bagi bayi sejak lahir hingga enam bulan. Foto : ist

DEMAK (Jatengdaily.com) – Dua tahun pertama kehidupan manusia merupakan masa krusial pembentukan fondasi pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan optimal jangka panjang. Karena itu sangat penting untuk memastikan bahwa anak usia 0-2 tahun mendapatkan asupan gizi yang optimal.

Programer Gizi Puskesmas Karangtengah Joko Witono menjelaskan, upaya memberikan asupan gizi optimal usia 0-2 tahun berarti memberdayakan para ibu untuk melaksanakan inisiasi menyusu dini (IMD). Serta mengupayakan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan, dan meneruskan pemberiannya pada anak hingga usia dua tahun atau lebih.

“Untuk meningkatkan angka cakupan ASI eksklusif di Desa Tambakbulusan Kecamatan Karangtengah, Puskesmas Karangtengah mengadakan pembentukan kelompok peduli ASI atau sering disebut KP-ASI. Ini dimaksudkan agar ada kelompok yang dapat mendampingi, memberi informasi sekaligus sebagai rujukan ketika ada ibu-ibu yang bertanya terkait ASI Eksklusif,” ujarnya, Selasa (18/10).

Gayung bersambut, pembentukan KP-ASI di Desa Tambakbulusan mendapatkan apresiasi Kepala Puskesmas Karangtengah dr Nura Ma’shumah MKes. Bahkan dr Nura sepandapat, adanya KP–ASI dapat meningkatkan angka cakupan ASI Ekslusif dengan baik.

“Di wilayah pedesaan memang harus terbentuk KP-ASI karena minimnya pengetahuan terkait ASI Eksklusif. Terlebih karena bayi usia 0-6 bulan wajib ASI eksklusif,” ujarnya.

Kegiatan pembentukan KP-ASI di Desa Tambakbulusan diikuti 35 orang. Terdiri dari kader kesehatan, perangkat desa serta petugas gizi, kesehatan lingkungan dan promosi Kesehatan Puskesmas Karangtengah.

Terpisah, Bidan Desa Tambakbulusan Agustina Suryani menambahkan, Kader KP-ASI Desa Tambakbulusan berkomitmen melaksanakan tugas dengan maksimal. Terlebih ketika segenap warga desa turut mendukung usaha mereka meminimalisir angka stunting di Tambakbulusan yang tercatat sebanyak lima anak di antara 184 balita yang ada..

“Seiring terbentuknya KP-ASI yang sejauh ini sudah beranggotakan 30 kader, kami optimis mampu mencegah kasus stunting desa pesisir itu,” pungkas dr Nura. rie-st

Written by Jatengdaily.com

Gerakan Deteksi Dini Kanker Harus Jadi Kepedulian Bersama

Road to G20: SOE International Conference 2022, Transformasi Telkom sebagai Upaya Mendigitalkan Bangsa