Mahasiswi IAIN Salatiga Meninggal saat Kegiatan Mapala, Tak Ada Tanda kekerasan
SALATIGA (Jatengdaily.com) – Polisi menyelidiki kasus meninggalnya seorang mahasiswi IAIN Salatiga Asif I Ahany (19) saat menikuti kegiatan Mapala mendaki gunung Telomoyo. Dua orang saksi telah diperiksa atas kasus tersebut, yakni rekan korban dan Wakil Rektor I.
“Kami masih periksa dua orang saksi,” kata Kasi Humas Polsek Tingkir, AKP Hari Slamet Trianto, Jumat (14/1/2022).
Dia menyebut hasil pemeriksaan medis yang dilakukan dokter jaga di RST Asmir Salatiga tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. “Hasil tindakan medis diketahui saudara Asif kecapekan dan lemah jantung sehingga menyebabkan meninggal dunia,” ungkapnya.
Saat kejadian Asif yang mendaki Gunung Telomoyo bersama 18 temannya sempat memulihkan kondisi kesehatannya dengan beristirahat di SPPQT Kalibening, Salatiga. Saat itu kondisinya sangat lemah.
“Kita sudah lakukan identifikasi terhadap korban, jam 03.00 WIB penanganan atas kejadian tersebut sudah dilakukan dengan aman,” jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang mahasiswa IAIN Salatiga bernama Asif I Ahany ditemukan meninggal dunia saat mengikuti pendakian ke Gunung Telomoyo. Informasi yang diperoleh dari Polda Jateng, Asif meninggal pada Jumat (14/1/2022) sekitar jam 00.30 WIB dini hari tadi.
Diduga mahasiswi asal Pabelan, Kabupaten Semarang tersebut meninggal dunia karena penurunan kondisi fisik akibat kelelahan usai mengikuti kegiatan tersebut. Jumat (14/1/2022).
Berdasarkan keterangan rekan-rekan korban, diketahui bahwa korban mengikuti kegiatan Mapala berupa perekrutan anggota baru di Gunung Telomoyo sejak hari Jumat, 7 Januari 2022 lalu. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan tahunan yang diadakan oleh Mapala IAIN Salatiga.
Kondisi cuaca ekstrim selama kegiatan berlangsung menyebabkan kondisi peserta rentan mengalami penurunan kondisi kesehatan. Kegiatan tersebut berakhir pada hari Rabu, 12 Januari 2022 dan para peserta kembali ke Posko Toyibah, Kalibening Tingkir Salatiga.
Namun pada hari Kamis, 13 Januari 2022 korban terus mengalami penurunan kondisi kesehatan yang semakin memburuk hingga akhirnya pada malam hari sekitar pukul 22.10 WIB, dalam kondisi tidak sadar korban diantar oleh rekan-rekannya dengan dibonceng motor ke IGD RS. dr. Asmir Salatiga.
Sesampai di rumah sakit, tim dokter melakukan pemeriksaan dan tindakan medis namun korban akhirnya Asif dinyatakan meninggal pada pukul 22.30 oleh dokter jaga yang menangani.
Informasi mengenai meninggalnya mahasisiwi tersebut kemudian dilaporkan ke kepolisian dan ditindaklanjuti Polsek Tingkir dengan mengirimkan sejumlah anggota ke RS dr. Amir Salatiga. Berdasar hasil keterangan dokter, tidak diketemukan tanda2 kekerasan fisik pada tubuh korban.
Sementara pihak keluarga korban yang mendapat informasi meninggalnya korban kemudian menjemput jenazah korban di RS dr. Amir Salatiga. Setelah mengetahui kronologis kejadian dan kondisi korban, pihak keluarga menyatakan menerima atas meninggalnya korban tersebut.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Iqbal Alqudusy saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut dan menyatakan belasungkawa atas meninggalnya korban.
“Berdasar laporan, keluarga juga tidak ingin dilakukan autopsi terhadap almarhumah. Itu tertuang pada surat pernyataan keluarga,” ucapnya.
Kabid Humas menghimbau kepada masyarakat untuk mempertimbangkan faktor cuaca dan kesiapan fisik sebelum melaksanakan kegiatan out door. Di masa pandemi, protokol kesehatan harus diutamakan dan menghindari kegiatan yang mengundang kerumunan. adri-yds