PEMALANG (Jatengdaily.com) – Perpaduan alunan irama Timur Tengah khas Orkes Gambus bersama tarian sufi yang ditampilkan salah satu kebudayaan khas Pemalang itu mampu ‘menghipnotis’ penonton untuk semakin merasakan suasana Ramadan pada tahun ini. Tari sufi itu menjadi suguhan pembuka rangkaian kegiatan Media Tradisional (Metra) di Padepokan Lintang Kemukus, Jalan Raya Banjarmulya, Paduraksa, Pemalang, pada Sabtu (9/4/2022).
Dengan diprakarsai pemuda-pemudi setempat, gerakan kompak rancak dan penuh semangat, kesenian jaran ebeg pun turut mengundang antusiasme masyarakat sekitar padepokan itu untuk hadir menikmati jalannya rangkaian acara sembari menunggu waktu berbuka puasa tiba.
Memasuki sesi dialog dengan mengusung tema “Seni Budaya Nusantara Memperkuat Jati Diri Bangsa” yang disiarkan melalui Radio MNC Trijaya 89.8 FM Semarang, Radio RDI Pandanaran 91.8 FM, dan Siaran tunda iNews TV, Sekretaris Komisi A DPRD Jateng Irna Setyawati mengungkapkan, dirinya mendukung penuh kesenian nusantara terkhusus kesenian tradisional Pemalang untuk tetap eksis. Ia menekankan pentingnya regenerasi agar seni budaya tetap hidup dan berkembang.
“Kami di DPRD menyadari pandemi mempengaruhi eksistensi pelaku seni. Untuk itu adanya program ini adalah bentuk upaya kami untuk nguri-uri kebudayaan tradisional, saya berharap kaum muda terus menumbuhkan tekat untuk menjaga kebudayaannya sendiri, wong Jawa aja lali Jawane, jangan sampai kebudayaan kita di ambil bangsa lain, NKRI harga mati ” ujar Irna.
Pelaku seni dan Ketua Dewan Kesenian Pemalang sekaligus pemilik wisata edukasi Lintang Kemukus, Andi Rustono menyatakan, pihaknya terus berupaya menghidupkan kesenian khas Pemalang. Ia berpendapat budaya harus tetap eksis meski harus taat protokol kesehatan ketat.
Terkait regenerasi dia mengungkapkan bahwa minat kaum muda akan budaya di Pemalang masih baik. Mayoritas pelaku seni di Pemalang terlebih di kesenian jaran ebleg, tari sufi, Gambus, serta campursari didominasi kaum muda.
“Kami sudah melakukan konsolidasi dengan para seniman pemalang, sudah jalan di sekitar 14 kecamatan di kabupaten Pemalang ini,” tegas Andi.
Ketua Pusat Kajian Media dan Kebudayaan Teguh Hadi Prayitno mengaku apresiatif atas usaha yang telah dilakukan DPRD Provinsi Jateng bersama Dewan Kesenian Pemalang.
“Angkat topi saya haturkan, kegiatan ini juga saya lihat sudah melibatkan teknologi, sudah di-live streaming-kan, ini tentu dapat membawa kesenian tradisional dapat mengglobal,” pungkas Teguh. Adv/Anf