Loading ...

Pengurus PWI Bojonegoro ‘Bedhol Desa’ ke PWI Jateng, Studi Banding Tata Kelola Inovasi Kegiatan

pwi

Para pengurus PWI Bojonegoro berpose bersama pengurus PWI Jateng saat acara studi banding di Gedung Pers. Foto:it

SEMARANG (Jatengdaily.com) – Pengelolaan tata organisasi dan inovasi kegiatan yang dilakukan PWI Jawa Tengah, diam-diam mencuri perhatian PWI Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Laksana ‘bedhol desa’, sebanyak 18 pengurus PWI Bojonegoro melaksanakan studi banding di kantor sekretariat PWI Jateng, Gedung Pers, Semarang, Jumat sore (25/2).

Dipimpin oleh ketuanya, M Yazid, rombongan besar itu diterima langsung Ketua PWI Jateng Amir Machmud NS bersama jajaran pengurus harian. Terlihat Wakil Ketua Bidang Pendidikan Solikun, Wakil Ketua Bidang Kerja Sama Achmad Ris Ediyanto, Wakil Ketua Bidang Kesejahteraan Wartawan Bakti Yudatama, Sekretaris Setiawan Hendra Kelana dan Direktur UKW Widiyartono R.

Amir menyampaikan, pihaknya kaget dan merasa mendapatkan kehormatan dikunjungi rombongan PWI Bojonegoro. Pada kesempatan tersebut, Amir menceritakan dinamika aktivitas organisasi yang dipimpinnya, mulai dari pelaksanaan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) guna menguatkan profesionalitas dan martabat insan pers, menjalin sinergitas dengan perguruan tinggi di Kota Semarang melalui Sekolah Jurnalistik, hingga perayaan Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2022 yang sarat inovasi dan menjadi terbesar selama penyelenggaraan HPN tingkat Jateng.

”Dalam perayaan HPN 2022 yang kami pusatkan di Kendal, memang tampil beda. Ada khataman Quran oleh Majelis Tadarus Quran Ashabul Kahfi yang anggotanya wartawan, Talkhow 4 Rektor, pemecahan rekor Muri minum kopi yang diikuti 5.555 perempuan dan One Day Tour. Jadi HPN kali ini menggabungkan nilai religius, akademis, unik dan pariwisata,” beber Amir yang juga dosen, penulis buku dan penyair itu.

Tak lupa, Amir mengaku bersyukur dalam menggerakkan organisasi PWI didampingi orang-orang yang sevisi dan sejalan yang menganggap bahwa PWI sebagai rumah bersama, sehingga dalam berorganisasi dipenuhi dengan hati dan cinta.

Beragam program kegiatan juga diungkapkan para pengurus harian PWI Jateng. Seperti Solikun yang membidangi pendidikan, menuturkan, PWI bersama beberapa kampus terkemuka seperti Unissula, UIN Walisongo, Udinus, USM menggagas program sekolah jurnalistik untuk mahasiswa sehingga mereka punya skill menulis baik itu news, artikel opini maupun feature.

Baca Juga  Pelaku Penyerangan Wakapolres Karanganyar Afiliasi Teroris

Sedangkan Bakti Yudatama mengungkapkan, PWI responsif dan terpanggil ketika ada rekan sejawat yang terpapar Covid-19 dengan memberikan paket sembako dan santunan. Aktivitas itu terinspirasi dari program Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Jogo Tonggo, yang diubah menjadi Jogo Wartawan.

Sedangkan Achmad Ris Ediyanto atau yang akrab disapa Ade Oesman membagi pengalamannya soal program kerjasama dengan Dinas Kesehatan serta Balai Kesehatan Indera Masyarakat Jateng dalam test swab untuk para peserta UKW dan vaksinasi dosis satu, dua hingga booster bagi anggota PWI Jateng.

Direktur UKW Widiyartono R menambahkan, hingga saat ini di bawah kepemimpinan Amir Machmud NS, PWI telah menggelar 21 kali UKW yang diselenggarakan di Kota Semarang, Rembang, Demak, Pati, Blora, Kota Tegal, Kota Pekalongan, Kudus, Banjarnegara dan Purwokerto bekerja sama dengan Dewan Pers.
Apresiasi
Sementara itu, Ketua PWI Bojonegoro M Yazid mengakui sangat terinspirasi dan termotivasi untuk mengaplikasikannya setelah mendengar langsung dari jajaran pengurus PWI Jateng. Dia yang datang didampingi Sekretaris M Nurkozim dan Bendahara Andik Setyobudi mengapresiasi dengan semua terobosan PWI Jateng seperti sekolah jurnalistik dan khataman Alquran.

”Tujuan kami ke Semarang memang untuk bersilaturahmi dengan pengurus PWI Jateng karena secara geografis dekat. Selain itu sharing tentang pengelolaan organisasi, menyerap informasi dan inovasi apa saja yang sudah dilakukan. Satu hal yang sangat penting sebagai pembelajaran adalah bagaimana membentuk ikatan personal pengurus dan kecintaan mengelola organisasi,” kata wartawan blokBojonegoro.com itu.

Yazid yang juga Ketua Pelaksana PMI Bojonegoro menambahkan, sepulang dari Semarang, pihaknya terinspirasi untuk menggandeng perguruan tinggi dalam hal memasukkan jurnalistik sebagai kurikulum. Pasalnya selama ini, PWI Bojonegoro baru merambah sekolah-sekolah dalam program pelatihan jurnalistik.st

Facebook Comments Box