DEMAK (Jatengdaily.com) – Para perawat yang tergabung dalam Dewan Pimpinan Komisariat (DPK) PPNI RSUD Sunan Kalijaga Demak berbagi bingkisan kepada pasien kelas 3 sebagai wujud kepedulian pada ‘wong cilik’ di masa pandemi COVID-19. Ini menjadi rangkaian dalam rangka memeringati HUT ke-48 PPNI.
Menjadi sasaran bakti sosial DPK PPNI RSUD Sunan Kalijaga tersebut adalah 70 pasien yang dirawat di bangsal kelas 3 Ruang Lily dan Cempaka. Pemberian bingkisan dipimpin Direktur RSUD Sunan Kalijaga dr Deby Armawati SpM, didampingi jajaran pengurus DPK PPNI RSUD Sunan Kalijaga.
Di sela pemberian bingkisan buah kepada pasien, dr Deby Armawati menyampaikan, sebagaimana tema ‘Perawat Bersama Rakyat Menuju Bangsa Sehat Bebas Covid-19’, peran perawat mang begitu besar dan luar biasa pada upaya penanganan pasien covid-19. Karena perawat bertugas penuh dedikasi, tanpa memikirkan kondisi pribadi.
“Saat melaksanakan tugas, mereka penuh dedikasi tanpa pandang waktu. Bahkan saking tidak mementingkan diri sendiri, sampai lupa mereka itu bertanggungjawab dengan keluarga,” ujarnya, Jumat (18/3/2022).
Bersama para dokter, perawat adalah tenaga medis di garda depan. Terutama saat penanganan covid-19, langsung bersentuhan dengan pasien, karena tak bisa menolak tugas. Sehingga, lanjut dr Deby Armawati, sangat layak perawat mendapat sebutan pahlawan. Sebab tak terbayang betapa berat dan kewalahannya rumah sakit saat penanganan covid-19, jika tidak ada tenaga perawat.
Selama masa pandemi, Wakil Ketua DPD PPNI Kabupaten Demak Bidang Hubungan Antar Lembaga H Mujtahid menjelaskan, sebanyak 189 perawat RSUD Sunan Kalijaga terpapar covid-19 selama pandemi melanda. Dengan perincian 168 orang di tahun 2021 dan 21 orang di tahun 2022.
“Kami sempat berduka saat satu di antara kami harus berpulang ke Rahmatullah saat menjalankan tugas keperawatan saat pandemi pada 2021 lalu,” ungkap Mujtahid, yang juga Kabid Keperawatan di RSUD Sunan Kalijaga itu.
Sementara Ketua DPK PPNI RSUD Sunan Kalijaga Siswanto menambahkan, sehubungan semakin banyaknya rumah sakit kompetitor, maka perawat sebagai bagian brand image turut rumahsakit turut membantu dalam pemasaran, sesuai tupoksi tentunya. Antara lain dengan mengirimkan anggota DPK PPNI RSUD Sunan Kalijaga pada kegiatan-kegiatan seminar ataupun pelatihan peningkatan keterampilan perawat.
“Maksudnya tentu agar saat utusan peserta seminar atau pelatihan peningkatan keterampilan tersebut telah mendapatkan ilmu, dapat men-sharing ke teman-teman sejawat di rumah sakit,” kata dia.
Selain itu juga, anggota DPK PPNI RSUD Sunan Kalijaga wajib menguasai keterampilan IT. Dimaksudkan pula agar dapat menjadi kepanjangan tangan bagian pemasaran. Yakni dengan mengunggah kegiatan promosi kesehatan di rumah sakit melalui media sosial yang dimiliki, sebagai bagian dari pencitraan RSUD Sunan Kalijaga. rie-yds