DEMAK (Jatengdaily.com) – Keterbatasan SDM pada Dinas Kesehatan yang tak sebanding dengan luasan wilayah kerja, menjadikan keberadaan petugas Promosi Kesehatan (Promkes) di Puskesmas sangat dibutuhkan untuk mendukung penyampaian program-program pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Karenanya kapasitas kompetensi petugas Promkes yang mumpuni, utamanya dalam mengedukasi masyarakat tentang hidup bersih dan sehat menjadi keharusan. Sehingga target peningkatan derajat kesehatan masyarakat tercapai.
Pada Koordinasi Promkes dalam Publikasi Kegiatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Demak Sri Pudji Astutik SKM MKes menyampaikan, mereka yang duduk di dinas sebenarnya tidak dapat berkerja optimal tanpa kiprah para Promkes dan Promoter Kesehatan.
“Terlebih dengan sederet program pemerintah, khususnya bidang kesehatan masyarakat, serta isu-isu nasional yang harus tertangani dengan target waktu tertentu,” ujarnya, Jumat (1/7/2022).
Sebagai contoh isu nasional saat ini adalah stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak sebagai akibat kekurangan gizi. Meski Kabupaten Demak ada penurunan kasus, pada 2022 tersisa 4,3 persen, namun kerja keras harus tetap dilaksanakan agar target zero persen pada 2024 sebagaimana target nasional tercapai.
Begitu pun angka kematian ibu (AKI) dan bayi, serta gizi buruk, yang kabar baiknya dari tahun ke tahun ada penurunan kasus pula. Walaupun sedikit jika tidak serius ditangani, akan menjadi masalah.
“Nah, di sini lah peran para Promkes dibantu Promoter Kesehatan membangkitkan atau memberdayakan masyarakat sehingga mereka mampu hidup bersih dan sehat. Sebab target utama program kesehatan masyarakat adalah mengatasi masalah kesehatan tanpa pengobatan,” imbuhnya, didampingi Sub Koordinator Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Indana Luthfiani SSiT SKep.
Lebih lanjut disampaikan, Promkes dalam melakukan pelayanan promosi kesehatan melalui komunikasi informasi, edukasi dan pemberdayaan masyarakat, kemitraan serta advokasi program kesehatan membutuhkan media. Disebutkan, setidaknya ada tiga media digunakan mempublikasikan program kesehatan secara edukatif dan masif baik, yakni media cetak, elektronik maupun sosial.
Maka berkoordinasi para ahli di ketiga media tersebut, peningkatan kapasitas dan kompetensi Promkes diadakan. Dengan harapan, Promkes mampu mempublikasikan semua program kegiatannya sekaligus memberdayakan masyarakat dalam peningkatan derajat kesehatan. rie-yds