SEMARANG (Jatengdaily.com) – Produsen atau perajin tahu tempe dan masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terlalu resah dalam menghadapi harga kedelai yang belakangan melambung tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Pusat Koperasi Tempe-Tahu Indonesia (Puskopti) Jawa Tengah bersama pemerintah menjamin ketersediaan kedelai dengan harga yang terjangkau.
“Kami Puskopti Jawa Tengah bersama pemerintah berupaya untuk memenuhi kebutuhan kedelai dengan harga yang terjangkau,” ujar Ketua Puskopti Jawa Tengah, Sutrisno Suprianto kepada wartawan di Semarang, Selasa (8/03/2022).
Menurutnya, Puskopti Jawa Tengah juga terus berkoodinasi dengan Gakoptindo di di Jakarta untuk terus mewujudkan harga kedelai yang terjangkau sehingga tidak mengganggu produsen atau perajin tahu tempe dalam produksinya.
“Bersama sama kita dukung setiap kebijakan dan program dari pemerintah baik menyangkut para pengrajin tahu dan tempe maupun program lainnya. Selain itu juga selalu menjaga dan menciptakan situasi yang aman dan kondusif di Jawa Tengah,” imbuhnya.
Guna mewujudkan hal tersebut, Puskopti Jawa Tengah akan terus berkoordinasi dengan Gakoptindo di Jakarta. “Kami selaku Ketua Puskopti Jawa Tengah selalu melakukan koordinasi dengan Gakoptindo di Jakarta untuk mencapai tujuan semua itu,” terangnya.
Sutrisno Supriantoro mengimbau kepada produsen atau perajin tahu tempe tidak mogok produksi karena sudah ada kesepakatan dengan pemerintah terkait harga kedelai.
Pihaknya mengakui sebelumnya memang ada imbauan agar melakukan mogok produksi terkait kenaikan harga kedelai. Namun Gakoptindo sudah bertemu dengan Menteri Perdagangan membahas soal kedelai, Minggu (20/2) lalu.
Menurut Sutrisno, ada beberapa hal yang menjadi kesepakatan sehingga mogok tidak perlu dilakukan sebagai upaya protes. “Kemarin sudah ada titik temu, salah satunya per Maret harga kedelai disubsidi Rp 1.000 per kilogram,” tandasnya.
Dia menjelaskan sebelumnya pertemuan Puskopti se-Indonesia bersama Gakoptindo di Surabaya sudah mengajukan beberapa tuntutan. Diantaranya meminta perintah memastikan stok kedelai aman sampai tiga bulan ke depan dan tidak terjadi fluktuasi harga kedelai (kisaran Rp 10.000-Rp 10.500).
Selain itu pemerintah juga diminta mengumumkan kenaikan harga tahu dan tempe ke masyarakat. Sebab, produsen atau perajin tahun tempe selama ini tidak bisa menaikkan harga produknya. Sehingga dampaknya adalah mengurangi ukuran tahu tempe.
Terkait permintaan agar stok dan harga kedelai selama 3 bulan ke depan terjamin, hal itu juga berkaitan dengan Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran. “Betul, permintaan jangka waktu 3 bulan itu untuk persiapan lebaran. Jadi agar terjamin,” tandasnya. st