in

Puan Berharap PMII Terus Bertransformasi Membangun Peradaban di Usia 62 Tahun

Puan Maharani, saat itu sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), mendampingi Presiden Joko Widodo membuka secara resmi Kongres XIX Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Auditorium Masjid Agung Darussalam, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (16/5/2017). Foto: dok

JAKARTA (Jatengdaily.com) – Salah satu perhimpunan dan pergerakan mahasiswa di Indonesia yang mempunyai andil dalam membangun negara adalah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Tahun ini, PMII pun telah genap berusia 62 tahun, tepatnya pada hari ini, Minggu (17/4/2022).

Ketua DPR Puan Maharani pun mengucapkan selamat kepada salah satu organisasi mahasiswa Islam tertua di Indonesia itu. Ia berharap di umur yang semakin matang, PMII bisa terus membawa kemajuan bagi Indonesia.

“PMII sebagai organisasi mahasiswa harus bisa terus bertransformasi untuk membangun peradaban,” kata Puan.

PMII berdiri pada 17 April tahun 1960 di sekolah Muamalat Nahdlatul Ulama (NU) Wonokromo, Surabaya.

Berdirinya PMII disebut-sebut tak terlepas dari peran Bung Karno, kakek Puan Maharani, yang meminta NU mendirikan organisasi mahasiswa.

Bahkan sang proklamator sekaligus Presiden pertama RI itu turut hadir dalam muktamar I PMII pada 1961.

Setengah abad kemudian atau pada 2017, giliran Puan yang hadir di Kongres XIX PMII di Palu, Sulawesi Tengah.

Puan yang saat itu menjabat Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan mendampingi Presiden Jokowi membuka kongres.

Puan pun senang PMII masih eksis sampai sekarang.

Ia menegaskan, peran para kaum muda termasuk para mahasiswa memang sangat dibutuhkan untuk membawa negeri ini ke arah lebih baik.

“Oleh karena itu para mahasiswa tidak boleh hanya bersikap pasif, tapi juga harus turut aktif berkontribusi dalam membantu membangun bangsa ini di berbagai bidang,” ujar Puan.

Selain itu, Puan juga mengimbau mahasiswa yang tergabung dalam organisasi PMII terus berkontribusi menjaga persatuan dan kebinekaan Indonesia. Jangan sampai perbedaan yang ada justru membuat Indonesia terpecah belah.

Hal itu sesuai pidato Soekarno dalam kongres pertama PMII pertama di Surabaya.

“Di kongres pertama kali Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, saya menyataken bahwa NKRI adalah harga mati, kalimat dari Sabang sampai Merauke di dalamnya terdapat semangat jiwa yang bersatu padu dalam Sangsaka Merah Putih,” demikian pidato Soekarno yang disampaikan secara berapi-api lebih dari setengah abad silam. she 

Written by Jatengdaily.com

Puan Ceritakan Berkah Puasa, Menyelamatkan Bung Karno dari Upaya Pembunuhan

Akibat Perang Ukraina-Rusia Biaya Haji Jadi Naik