Scroll Top

Tingkatkan Kapasitas Usaha, Tim Pengabdian Masyarakat USM Dampingi Kelompok Pembatik Difabel Blora Mustika (DBM)

SEMARANG (Jatengdaily.com) – Tim pengabdian dari Universitas Semarang (USM) yang diketuai oleh Prof. Dr. Kesi Widjajanti, M.M. melakukan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM), belum lama ini.

Adapun kelompok sasaran dalam kegiatan pengabdian ini adalah Kelompok Pembatik Difabel Blora Mustika (DBM). Tujuan pelaksanaan kegiata ini adalah penguatan manajemen usaha dan peningkatan inovasi keberagaman produk batik difable Blora Jawa Tengah.

Mitra merupakan kaum difable yang membentuk komunitas difabel yang diberi nama Difabel Blora Mustika (DBM). DBM terdiri atas 50 orang anggota difabel pengrajin Batik dan yang aktif membatik sekitar 10 orang.

Berdasarkan analisis situasi, kelompok pembatik difabel blora memiliki permasalahan dalam aspek produksi dan manajemen usaha (keuangan dan pemasaran). Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini difokuskan pada tiga aspek yaitu aspek produksi, aspek keuangan, dan aspek pemasaran.

Permasalahan dalam aspek produksi yaitu hanya mampu membuat produk berupa lembaran-lembaran kain batik. Kain batik tersebut memiliki desain yang monoton, tidak memperhatikan selera pasar, kurang modern dan tidak mengikuti fashion. Kejenuhan pasar tersebut menyebabkan produk batik DBM tidak mampu bersaing di pasar, dan menurunkan omzet penjualan.

Selain itu dalam proses membatik, terutama untuk batik cap, mitra hanya menggunakan kertas karton yang dibentuk pola dan maksimal hanya bisa dipakai untuk membuat 100 batik karena mudah rusak. Pembuatan motif dengan kertas bagi kaum difabel sangat susah terlebih jika motif yang dibuat terlalu kecil. Untuk mendukung penciptaan keanekaragaman produk dan pengembangan motif, mitra memerlukan sebuah alat cap batik (cetak logam).

Alat tersebut akan memudahkan para difabel dalam proses produksi dan mempercepat waktu pembuatan motif batik. Permasalahan aspek pemasaran yaitu jangkauan pemasaran mitra yang masih sangat terbatas. Mayoritas dalam memasarkan produk mitra hanya menunggu konsumen yang datang dan melakukan pemasaran dari mulut ke mulut.

Kurangnya keterampilan dalam penggunaan Teknologi Informasi serta mitra belum mempunyai strategi khusus untuk memasarkan produknya. Sedangkan permasalahan pada aspek keuangan yaitu dalam hal pengelolaan keuangan, Pembukuan keuangan hanya berupa catatan-catatan dalam kertas, tidak tertata rapi dan tidak mampu mengcover semua transaksi keuangan.
Adapun kegiatan pengabdian yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan pada aspek produksi yaitu Fasilitasi Alat Cap Batik (Cap Logam), kompor, kain, water glass dan Pelatihan serta dan Workshop Inovasi Keberagaman Desain dan Produk Batik. Kemudian kegiatan pengabdian yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan pada aspek pemasaran yaitu Pelatihan Pemasaran Online dan penggunaan Teknologi Informasi, Pembukaan Kesempatan Kerjasama dengan berbagai pihak untuk menambah event-event pameran dan pembukaan chanel distribusi pasar baru.

Sedangkan kegiatan pengabdian yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan pada aspek keuangan meliputi Pelatihan pembukuan dan pengelolaan keuangan untuk UMKM dan Pelatihan penentuan harga jual produk. Rencana target capaian luaran dalam program PKM ini adalah terjadi peningkatan keberagaman produk batik, peningkatan omzet, peningkatan kuantitas, peningkatan kualitas produk, peningkatan keterampilan dan pengetahuan dalam strategi pemasaran dan pengelolaan keuangan, peningkatan pangsa pasar baru, perluasan jangkauan pemasaran, serta peningkatan networking.st

Related Posts

Privacy Preferences
When you visit our website, it may store information through your browser from specific services, usually in form of cookies. Here you can change your privacy preferences. Please note that blocking some types of cookies may impact your experience on our website and the services we offer.