Tingkatkan Kualitas Kesehatan Anak, Puskesmas Sayung I Edukasi Gosok Gigi Siswa SD

Pj UKS Puskesmas Sayung I Bambang Agus Riyanto saat menjelaskan cara merawat kesehatan gigi dan mulut di hadapan siswa SD Negeri Sriwulan 3. Foto : ist
DEMAK (Jatengdaily.com) – Kesehatan anak menjadi begitu penting karena berpengaruh terhadap tumbuh kembang dan kecerdasan anak. Kesehatan gigi menjadi salah satu hal yang penting bagi tumbuh kembang anak, karena asupan gizi melalui makanan dimulai dari pengunyahan di mulut.
Karenanya menjaga kesehatan dan kebersihan gigi dan mulut adalah hal yang penting dilakukan. Hanya saja tak banyak banyak orang tua memahami hal tersebut.
Mereka menganggap remeh kesehatan gigi dan mulut, dan berpikir anak dengan gigi sulung (gigi susu) yang bermasalah, tidak membutuhkan perawatan. Sebab segera digantikan oleh gigi permanen (gigi dewasa). Padahal masalah gigi dan mulut pada anak dapat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak.
Sehubungan itu Puskesmas Sayung I melaksanakan pelayanan kesehatan serta edukasi kebersihan gigi dan mulut. Yakni salah satu kegiatan rutin, yang dilaksanakan bergilir di sekolah dasar (SD) di wilayah binaan, dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan anak usia sekolah.
Pj UKS Puskesmas Sayung I Bambang Agus Riyanto SST menjelaskan, saat ini masih banyak siswa SD atau anak usia sekolah tidak memahami dan memperhatikan cara menyikat gigi dan membersihkan mulut yang tepat. “Tak jarang mereka membersihkan gigi asal menggosok, atau bahkan tidak menyikat gigi sama sekali sehingga berujung penyakit gigi dan mulut,” ujarnya, saat edukasi dan pelayanan kesehatan gigi di SD Negeri Sriwulan 3.
Persoalan kesehatan gigi dimaksud adalah gigi berlubang atau karies. Di samping pula munculnya karang gigi. Suatu kondisi yang jamak ditemukan pada anak usia SD, sehubungan kebiasaan mereka mengonsumsi makanan dan minuman manis yang tak diimbangi membersihkan gigi dan mulut dengan benar.
Kabar baiknya, edukasi dan pelayanan kesehatan gigi secara langsung dengan metode praktek dan tatap muka itu disambut positif warga sekolah. Terlebih setelah satu tahun lebih belajar hanya bisa dilakukan secara daring karena adanya pandemi covid-19. Sehingga baik siswa maupun guru antusias menerima materi cara merawat gigi dan mulut yang benar.
“Kami berharap dengan dilaksanakannya edukasi tentang kebersihan gigi dan mulut pada siswa SD ini, bisa merubah kebiasaan mereka yang enggan gosok gigi menjadi lebih semangat memperhatikan kebersihan gigi dan mulut,” tuturnya, didampingi Promoter Kesehatan Puskesmas Sayung I Cep Irwan, Rabu (18/5).
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan 57,6% penduduk Indonesia mengalami masalah gigi dan mulut. Namun hanya sekitar 10,2% yang telah mendapatkan pelayanan medis. Prevalensi gigi berlubang pada anak usia dini sangat tinggi (93%). Di sisi lain hanya 7% anak yang bebas dari masalah gigi berlubang.
“Oleh karena itu, sangat perlu untuk mulai melakukan tindakan pencegahan gigi berlubang sejak dini,” tandasnya. rie -st