Warga Ikuti Pelatihan Tanggap Darurat Erupsi Merapi
Pelatihan tanggap darurat erupsi merapi. Foto: ist
KLATEN (Jatengdaily.com) – Lembaga Penanggulangan Bencana Desa (LPBD) Kaliurang kerja sama Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa mengadakan peningkatan kapasitas tanggap darurat bencana erupsi Gunung Merapi di Taman Ledok Sari (TALESA), Dusun Bendorejo, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah (28/8/2022).
Sekitar 100 peserta turut hadir dalam pelatihan tanggap darurat bencana erupsi Gunung Merapi. Mulai dari yang dewasa hingga orang tua turut bersama-sama menyimak paparan materi dari masing-masing instruktur. DMC Dompet Dhuafa memberikan materi tentang manajemen posko tanggap darurat bencana erupsi Gunung Merapi.
Peserta merupakan perwakilan dari masing-masing dusun di Desa Kaliurang, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang. Adapun dusun-dusun tersebut yakni Dusun Jrakah, Kaliurang Selatan, Kaliurang Utara, Cepagan dan Sumberrejo.
“Meninjau hasil asesmen yang telah dilakukan oleh DMC Dompet Dhuafa, kami berencana akan membuat program Kawasan Tanggap Bencana (KTB) di Desa Kaliurang. Mulai dari Desa Kaliurang kemudian program KTB akan menyebar ke berbagai desa di sekitarnya. Terutama mereka yang termasuk dalam wilayah Kawasan Rawan Bencana (KRB) III,”jelas Haryo Mojopahit selaku Chief Executive DMC Dompet Dhuafa.
Perlu diketahui KRB terdiri dari tiga tingkatan. KRB I merupakan kawasan yang berpotensi terlanda lahar atau banjir lahar, serta kemungkinan dapat terkena perluasan awan panas. Apabila terjadi letusan membesar, kawasan ini berpotensi tertimpa material jatuhan berupa hujan abu lebat dan lontaran batu (pijar).
Kawasan terbagi menjadi kawasan rawan aliran lahar atau banjir dan rawan jatuhan berupa hujan abu tanpa memperhatikan arah angin dan kemungkinan terkena lontaran batu (pijar).
Pada kawasan lahar atau banjir, khususnya kawasan yang terletak di sepanjang sungai atau di dekat lembah atau bagian hilir sungai yang berhulu di daerah puncak.
Sedangkan KRB II merupakan kawasan yang berpotensi terlanda awan panas, mungkin aliran lava, lontaran batu, guguran, hujan abu lebat, umumnya menempati lereng dan kaki gunungapi, serta aliran lahar.
Terakhir KRB III merupakan kawasan yang sering terlanda awan panas, aliran lava, lontaran bom vulkanik, gas beracun maupun guguran batu (pijar). Pada kawasan ini, siapa pun tidak direkomendasikan untuk membuat hunian tetap dan memanfaatkan wilayah untuk kepentingan komersial.
“Program kegiatan dari Pemerintah Desa Kaliurang bekerja sama dengan LPBD Kaliurang dan DMC Dompet Dhuafa dalam rangka untuk mitigasi bencana di wilayah Kaliurang. Desa Kaliurang termasuk dalam KRB III terletak di lereng Gunung Merapi,”jelas Kiptiyah selaku Kepala Desa Kaliurang.
“Kami ucapkan terima kasih kepada DMC Dompet Dhuafa yang sudah mendukung (kegiatan ini). Sehingga kegiatan yang berkaitan dengan pengurangan risiko bencana bisa berjalan dengan baik,”sambung Kiptiyah. yds
