SEMARANG (Jatengdaily.com) – Membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di Kecamatan Mijen, Kamis (9/2) Wali kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mendorong output perencanaan pembangunan 2024 lebih berfokus pada pemberdayaan masyarakat. Hal ini, lanjut Ita sapaan akrab Wali kota Semarang sesuai dengan arahan Presiden RI terkait empat program prioritas pembangunan. Tak hanya itu, menurut Ita, infrastruktur di Kota Semarang juga dinilai relatif sudah bagus.
“Sesuai arahan bapak Presiden, pada 2023 hingga 2024 harus melakukan program upaya pengendalian inflasi, ketahanan pangan, pengentasan kemiskinan dan stunting. Keempat hal ini saling beririsan dan berkaitan,” ungkap Ita. Karena itu, pihaknya meminta kepada kelurahan dan tokoh masyarakat untuk menjalankan program pemberdayaan masyarakat.
Meski demikian, Ita juga tak mengesampingkan program infrastruktur. Dirinya meminta pembangunan infrastruktur lebih detail melihat keadaan wilayah dan dilakukan per cluster. Dicontohkannya, untuk wilayah Semarang atas dengan kondisi dan potensi longsor maka harus lebih berfokus pada pengendalian penghijauan. Sedangkan untuk irigasi atau jaringan pada wilayah Muktiharjo Kidul, Pedurungan dan Genuk.
Pada skala kota, lanjut Ita, selain berfokus pada empat arahan presiden juga pada infrastruktur pengendali banjir dan investasi. Pada program pengendalian banjir, pada 2023 dan 2024 akan dilakukan di Kali Plumbon, Jembatan Beringin, tol tanggul laut dan sheet pile bersama Kementrian PUPR.
“Meski dilaksanakan oleh Kementrian PUPR, namun ada bagian-bagian yang tetap harus dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang seperti pembebasan lahan,” terang Ita. Di hari yang sama, Ita juga membuka 3 kegiatan Musrenbang Kecamatan yakni di Kecamatan Banyumanik, Ngaliyan dan Gunungpati. St