CILACAP (Jatengdaily.com) – Generasi muda harus melek politik. Apalagi menjelang pemilihan umum tahun 2024. Melek politik berarti memiliki pengetahuan dan kesadaran untuk berkiprah di bidang politik yang lebih luas.
Hal itu dikemukakan oleh Pemimpin Pondok Pesantren Daarul Ma’arif Cianjur Keislaman KH Dani Mohammad Hasan Saeful Mubarok dalam Dialog Keindonesiaan dan Kebangsaan di kediaman KH Mu’allim, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Falah Slarang, Kesugihan, Cilacap, belum lama ini. Kegiatan yang diselenggarakan Satupena Jawa Tengah itu bertema Menciptakan Harmonisasi di Tahun Politik.
Di depan puluhan kader muda dari berbagai profesi tersebut, Ustaz Dani Mohammad Hasan Saeful Mubarok menyampaikan pandangannya terkait dengan bagaimana mewujudkan harmonisasi di tengah keberagaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, baik dalam konteks keislaman dan keindonesiaan saat ini.
Sebagai sebuah bangsa, kata Ustaz Dani, Indonesia memiliki pengalaman yang kurang menguntungkan di masa kolonialisasi, sebagai bangsa yang terjajah. Untuk itu, generasi muda harus memahami betul sejarah kolonialisasi. Mulai dari kolonialisme, neo kolonialisme, dan post kolonialisme.
“Menghadapi bahaya kolonialisasi, sebagai bagian dari bangsa Indonesia, kita harus selalu bersatu agar tidak lagi terpecah belah. Kita jangan sampai menjadi lemah, dan akhirnya kembali mudah untuk dijajah,” katanya dalam kegiatan yang dipandu Gunawan Trihantoro itu.
Menurut Ustaz Dani, berpolitik adalah salah satu cara kita untuk bisa bernegara. Dengan bernegara kita bisa menjalankan agama, dan dengan agama kita bisa bertauhid, dengan penuh perasaan aman dan nyaman.
Ustaz Dani menuturkan, sebagai bangsa yang kaya dengan keragaman budaya, suku, ras, dan agama, harusnya menjadi kekuatan kita untuk merekatkan keragaman itu menjadi persatuan. Dari sinilah pentingnya konsep saling mengenal.
“Politik saling mengenal merupakan pesan ilahiyah dalam Al- Quran Surat Al-Hujurat ayat 13,” katanya.
Dalam ayat itu, tambah Ustaz Dani, Allah mengingatkan agar manusia, yang diciptakan berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, agar saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara manusia di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. St