DEMAK (Jatengdaily.com) – Adalah tugas wartawan mengkritisi kinerja dan kebijakan pemerintah. Namun hendaknya tidak menimbulkan kegaduhan.
Sekretaris PWI Jateng Setyawan Hendra Kelana pada Konferensi II dan Orientasi Jurnalistik PWI Kabupaten Demak akhir pekan lalu menyampaikan, 2024 adalah tahun politik. Mesin parpol sudah mulai dipanasi. Sehingga kelompok-kelompok mulai muncul.
Sehubungan itu, menurut Iwan – demikian sapaan Setyawan Hendra Kelana, insan media harus bisa mencermati dengan bijak. Bukan justru kemudian ikut arus. “Jalankan fungsi sebagai pilar keempat demokrasi. Laksanakan tugas dengan penuh martabat. Kritis wajib, tapi jangan buat gaduh,” ujarnya.
Maka, dalam hadapi tahun politik harus bersikap lebih jernih. Lebih mengutamakan pemberitaan yang mencerahkan dan menginspirasi.
“Bad news is good news harus dicermati lebih dalam. Sebab memberikan solusi dan inspirasi sangat dibutuhkan saat ini,” imbuhnya.
Di sisi lain, Sekda Kabupaten Demak Akhmad Sugiharto berharap, sinergitas yang telah terjalin antara pers dan pemda bisa menjadi kontrol sosial secara profesional. Terlebih dengan kompetensi yang dimiliki, serta kerja yang dilandasi kode etik jurnalistik.
“Maka mari kita tingkatkan sinergitas sebagai unsur penting pondasi pembangunan. Dengan menjadikan pers yang positif, kredibel dan berintegritas. Kami berharap PWI dapat memberikan inovasi-inovasi dan masukan untuk pembangunan Kabupaten Demak lebih maju, sejahtera dan bermartabat,” ungkapnya.
Turut hadir pada kegiatan besutan Ketua PWI Kabupaten Demak Hasan Hamid dan segenap anggota PWI Kabupaten Demak tersebut, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Demak H Maskuri SAg, Kasi Humas Polres Demak AKP Agus Tri. Serta perwakilan KNPI, GMNI, PMII, serta Dekade (Dewan Kesenian Demak) sebagai peserta orientasi jurnalistik. rie-yds