in

Nelayan Jateng Pesisir Pantura dan Pansela Panen Tangkapan Ikan di Enam Pelabuhan

Ilustrasi kapal nelayan. Foto: dok

SEMARANG (Jatengdaily.com)- Sejumlah nelayan di pesisir pantai utara (pantura) dan pantai selatan (pansela) tetap bisa meningkatkan hasil tangkapan ikan selama musim kemarau. Mayoritas nelayan berhasil memanen ikan terbanyak di enam lokasi pelabuhan ikan.

Kepala Bidang Perikanan Tangkap, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Tengah, Kurniawan Priyo Anggoro mengatakan hasil produksi ikan tangkap mengalami lonjakan hampir separuhnya selama September 2023. Hasil tangkapan ikan pada September tercatat sebanyak 54.800 ton ketimbang hasil yang dicapai selama Agustus hanya 26.628 ton.

“Kondisi Agustus ke September ini cenderung naik terus. Tidak terpengaruh siklus El Nino dan penyumbang terbanyak hasil tangkapan ikan ada di Pelabuhan Tegalsari, Pelabuhan Tasikagung, Pelabuhan Bajomulyo, Pelabuhan Tridanglor, PPS Pekalongan dan Pelabuhan Cilacap,” kata Kurniawan, Jumat (20/10).

Para nelayan yang mendapatkan hasil tangkapan ikan yang beragam. Mulai dari kakap merah, ikan ayam-ayam, cumi-cumi, tongkol dan ikan kembung. Dari sekian banyak produksi perikanan tangkap, Kurniawan berkata beberapa komoditas ada yang dilirik pasar ekspor.

“Para eksportir biasanya rutin mengirimkan produk perikanan ke China, Taiwan, Amerika Serikat, negara-negara Eropa dan terbesar ke China,” ungkapnya.

Kendati hasil tangkapan ikan meningkat, akan tetapi diakuinya bahwa tahun ini pihaknya tidak bisa memenuhi target tahunan.

“Untuk negara tujuan ekspor dari Jawa Tengah ke China, Eropa dan Amerika Serikat dan Taiwan,” tuturnya.

Sedangkan untuk menjaga ketersediaan populasi ikan di pesisir Laut Jawa dan pantai selatan, pihaknya rutin menggelontorkan bantuan berupa peralatan rumah ikan. Alat rumah ikan yang berbahan baku komponen praktisi bekas seperti bangkai nelayan kerap ditenggelamkan untuk dimanfaatkan sebagai tempat pengembangbiakan ikan.

Ketika berada di dasar laut kedalaman 12 meter, sumber daya ikan (SDI) berfungsi sebagai lokasi pemijah ikan sehingga populasi ikan bisa berkembangbiak dengan baik.

“Kita bantu juga sistem pemulihan ikan di Pekalongan dan Ada penanaman mangrove. Untuk SDI fungsinya sebagai tempat pemijah ikan. Rutin dihibahkan kepada kelompok nelayan. Yang sudah ditenggelamkan Ada 900 modul ikan,” jelasnya.

Adapun bantuan lain berupa mesin perahu dan komponen bantuan lainnya. Bantuan mesin perahu diterima nelayan budidaya di Kabupaten Semarang, bantuan alat tangkap ikan diserahkan ke nelayan Kabupaten Tegal dan bantuan jaring atau gillnet diserahkan kepada nelayan Kabupaten Blora, Kabupaten Sragen dan Kabupaten Boyolali. adri-she

Written by Jatengdaily.com

Polda Jateng Sebut Gibran Belum Membuat SKCK

SBI dan Pemkab Temanggung Teken Kerja Sama Pemanfaatan RDF sebagai Bahan Bakar Alternatif