Peringati HSN, Para Ulama Ziarah Akbar di Taman Makam Pahlawan Semarang

SEMARANG (Jatengdaily.com) – Para ulama di Kota Semarang melakukan Ziarah Akbar Hari Santri Nasional (HSN) 2023 di Taman Makam Pahlawan (TMP) Giri Tunggal, Jalan Pahlawan Semarang, Minggu (15/10/2023).

Ziarah diawali dengan pembacaan Diba Maulidurrasul, istighotsah dipimpin KHM Syamhudi pengasuh pondok pesantren Hidayatussubban, Karangroto, Genuk dan tahlil dipimpin KH Hanief Ismail. Kemudian peletakkan karangan bunga, tabur bunga di makam pahlawan tidak dikenal dan makam dr Kariadi yang gugur dalam Pertempuran 5 Hari di Semarang. Diawali oleh Sekda Iswar Aminuddin, Rais Syuriyah KH Hanief Ismail Lc, Ketua PCNU Dr KH Anasom M.Hum, KH Ahmad Hadlor Ihsan dan lain-lain.
Hadir pada kesempatan itu para Ketua dan Rais Syuriyah MWC NU se-Kota Semarang, Badan Otonom dan Lembaga di lingkungan NU, Muslimat, Fatayat, Ansor, Banser, IPPU-IPPNU, mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi dan pejabat di lingkungan pemkot.

Ketua PCNU Dr KH Anasom M.Hum melaporkan, kegiatan HSN 2023 diawali dengan ziarah JHNU Wali Pitu di Pulau Bali, dilanjutkan Ziarah di TMP dan berbagai lomba seperti Lalaran Kreatif antarpondok pesantren, lomba rebana tradisional, lomba pidato kebangsaan dan Musabaqah Qiraatul Kutub. Puncak HSN ditandai Apel HSN di Halaman Balai Kota Jalan Pemuda, Ahad 22 Oktober mulai pukul 06.00 dan pengajian umum di Masjid Al-Kusuf Balai Kota dengan pembicara KH Sholahuddin Qoumas pengasuh PP Raudlatut Thalibien, Leteh, Rembang.

Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Islah Mangkang Kulon Semarang KH Ahmad Hadlor Ihsan dalam tausiah Refleksi HSN 2023 mengajak umat jangan berhenti memberikan penghormatan kepada para suhada, ulama dan pejuang yang berkorban nyawa merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah.

‘’Zaman dahulu belum ada alat komunikasi, handphone apalagi medsos. Lalu apa dasar ulama ikut berjuang merebut kemerdekaan? Dasarnya adalah perintah Al-Qur’an surat An-Naml,’’ tegas Mustasyar PCNU Kota Semarang itu.

Menurut Kiai Hadlor, keterlibatan para ulama dan suhada dalam perjuangan merebut kemerdekaan adalah tanggungjawab mengawal keselamatan umat bangsa dan negara akan terbebas dari penjajahan. ‘’Dimana-mana yang Namanya penjajah pasti akan merusak. Karena itu para ulama bangkit melawan penjajah. Jadi bukan kekuasaan yang diharapkan, melainkan tanggungjawab karena perintah Allah Swt yang tertuang dalam Kitab suci Al-Quran,’’ tegasnya.

Wali Kota Hevearita G Rahayu dalam sambutanya mengatakan, ziarah merupakan salah satu bentuk penghormatan kepada para pahlawanyang telah gugur membela bangsa dan negara. ‘’Para pahlawan telah berjuang merebut kemerdekaan Indonesia. Mereka rela mengorbankan jiwa raga demi masa depan bangs aini. Karena itu kita wajib mengenang dan menghormati jasa-jasa pahlawan. Bukan hanya mengenang tetapi juga meneladani semangat perjuangan mereka,’’ kata Mbak Ita.

Sebagai bentuk melanjutkan perjuangan para pahlawan dia mengajak warga Kota Semarang termasuk Nahdliyyin untuk bersama-sama Pemerintah Kota memelihara kota tercinta. she

 

Exit mobile version