TEMANGGUNG (Jatengdaily.com) –Pertempuran yang terus berkecamuk di Gaza, antara tentara Israel dan Milisi Hamas dikhawatirkan berujung pencaplokan wilayah. Dengan kata lain, inilah kesempatan yang dimanfaatkan Israel untuk memperluas wilayahnya.
Demikian disampaikan Wakil Dubes RI untuk Mesir (2019-2023), Dr M Aji Surya dalam sebuah majlis di Pondok Modern Assalam, Temanggung (20/10/23).
Hadir dalam kesempatan itu pimpinan pesanten Ustad Muflih Wahyanto dan ratusan santri.

Aji Surya membeberkan bahwa serangan balasan tentara Israel kali ini merupakan tindakan yang sangat di luar batas kemanusian dan hukum perang yang berlaku. Membabi buta dan mengorbankan ribuan sipil yang tidak berdosa.
“Saya khawatir bahwa apa yang sedang dilakukan Israel saat ini adalah pengusiran warga Palestina yang berakhir dengan pencaplokan sebagian wilayah Gaza,” ujar Aji Surya.
Prediksi Aji Surya tersebut didasarkan pengalaman kesejarahan yang terjadi di tanah Palestina. Sejak mendapatkan “angin segar” dari inggris untuk kembali ke “tanah yang dijanjikan”, penguasa Israel terus merangsek wilayah Palestina tanpa henti.
Pada masa Ottoman berkuasa, diperkirakan jumlah warga Yahudi hanya kisaran 6 persen dari total pendiduk di Palestina.
Jumlah warga Yahudi mulai merunyak setelah Inggris sebagai penguasa baru mempersilakan diaspora Yahudi untuk pulang kampung. Dari tahun 1918-1947, populasi orang Yahudi meningkat tajam dari 3 persen menjadi 33 persen.
Bahkan, setelah deklarasi kemerdekaan Israel tahun 1948 yang diikuti perang melawan bangsa-bangsa Arab, Israel justru menang dan kemudian mengusir 750 ribu orang Arab. Wilayahnya pun menjadi 78 persen dari British Mandate.
Tidak hanya itu, peperangan selanjutnya, antara Israel yang di back up Amerika Serikat melawan negara-negara Arab, berakhir dengan perluasan wilayah Israel seperti di Mesir, Yordania dan lainnya.
“Dalam ingatan kita masih jelas bagaimana Israel sempat menguasai semenanjung Sinai setelah peperangan besar di tahun 1967” ujarnya.
Berbagai negosiasi untuk mendorong “two states solution” tidak pernah membawa hasil yang memuaskan. Tidak heran kemudian ada yang berseloroh bahwa negosiasi dengan Israel itu mirip negosiasi makan pizza. Sementara sedang berlangsung pembicaraan siapa dapat berapa, Israel diam-diam sudah mulai “ngembat” pizzanya.
“Itulah mengapa saya khawatir peperangan kali ini juga akan berakhir dengan pencaplokan dengan aneka alasan yang dibuat. Bahkan ssya khawatir sebenarnya ada upaya pengusiran secara siatematis,” katanya.
Untuk itulah, Aji mengimbau kepada hadirin untuk terus berdiri tegak membela Palestina sesuai amanat konstitusi yang tidak pernah menghalalkan penjajahan.
“Meskipun sebagian bangsa Arab sudah menjalin hubungan dengan Israel, Indonesia tetap menolak sambil mencari jalan keluar melalui berbagai forum serta memberikan bantuan yang memungkinkan.”St