Loading ...

Prodi S-1 STI ITB Semarang Menyelenggarakan FGD Pengembangan Kurikulum dan MBKM

FGD ITB Semarang

Prodi S-1 STI ITB Semarang menyelenggarakan FGD pengembangan Kurikulum dan MBKM. Foto: dok

 

SEMARANG (Jatengdaily.com)- Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Semarang menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) tentang Akselerasi Pengembangan Kurikulum Mendukung Kampus Merdeka Mandiri Program Studi (Prodi) S-1 Sistem dan Teknologi Informasi (STI), sebagai perwujudan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), pada Rabu dan Kamis (9-10/8/2023), bertempat di kampus pusat ITB Semarang Jalan Jenderal Sudirman Semarang.

Acara dibuka oleh Rektor ITB Semarang Prof. Dr. Y. Sutomo., M.M dan dihadiri oleh Kaprodi S-1 STI Prihati., S.Si., M.Kom, Sekprodi S-1 STI Andreas Tigor Oktaga., S.T., M.T, dosen-dosen dan mahasiswa Prodi S-1 STI.

Hadir sebagai pembicara dari DUDI adalah Sinar Hadi Wijaya dari PT Dapanel Media Indonesia dan Sunaryono, S.Kom., M.Kom dari PT Dieng Cyber Indonesia. Pembicara DUDI memberikan masukan mengenai skill dan karakter yang perlu diterapkan dalam matakuliah untuk mendukung para lulusan saat memasuki dunia kerja. Sinar Hadi Wijaya juga akan memberikan pendampingan perancangan e-commerce dan digital marketing PKM Batik Margosari.

Sedangkan Sunaryono memberikan pendampingan terkait perancangan sistem informasi kewirausahaan mahasiswa dan Kristophorus Hadiono, S.Kom., M.Cs, Ph.D dari Universitas Stikubank Semarang yang membahas rekonstruksi kurikulum Prodi S-1 STI. Acara juga dilanjutkan dengan diskusi perancangan kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

Rektor Prof Y Sutomo., M.M mengatakan, dalam penerapan MBKM mahasiswa didorong untuk berkolaborasi dengan DUDI, termasuk untuk magang. Sehingga ada kesinambungan antara perkuliahan dengan praktik di lapangan. Sebab, dengan memiliki pengalaman, pengetahuan, dan ketrampilan yang diperoleh selama magang, mahasiswa akan lebih siap dan kompeten dalam memasuki dunia kerja.

Di satu sisi, MBKM mendorong mahasiswa untuk memperluas pengembangan kreativitasnya dan mengembangkan kemandirian. ”Apalagi di era teknologi yang berkembang pesat, maka mahasiswa harus siap dan paham tentang digitalisasi. Oleh karena itu, melalui FGD ini diharapkan bisa memajukan kurikulum yang ada juga,” jelasnya. she

Facebook Comments Box
Baca Juga  Daop 4 Semarang Layani 823 Ribu Penumpang saat Libur Nataru