Bantu Korban Kebakaran di Desa Brambang Karangawen, Bupati Demak Ingatkan Mengganti Kabel Listrik yang Usang

3 Min Read
Bupati Demak dr Hj Eisti'anah didampingi Plt Kepala Dinperkim Kabupaten Demak Ir Nanang Tasunar David Narutomo saat menyerahkan bantuan material bagi korban bencana kebakaran desa Brambang Karangawen. Foto : sari jati

DEMAK (Jatengdaily.com)- Untung tak dapat diraih, malang tak dapat di tolak. Setidaknya ungkapan tersebut menggambarkan nasib dialami empat KK warga Desa Brambang Kecamatan Karangawen saat musibah kebakaran mereka alami pada 2 Juli 2024.

Namun tak ingin warganya berlarut dalam keterpurukan, Bupati Demak dr Hj Eisti’anah didampingi Plt Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Dinperkim) Kabupaten Demak Ir Nanang Tasunar David Narutomo MM menyambangi mereka. Tak sekadar memberikan dukungan moral, namun juga menyerahkan bantuan material berupa genteng, kayu usuk dan kayu reng.

“Jika Allah SWT berkehendak, kita sebagai umatNya tak akan sanggup menolaknya. Maka itu kami atas nama pribadi dan Pemkab Demak menyampaikan rasa prihatin. Semoga musibah ini membuat iman kita semakin tebal dan semakin pula mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Karena yakin, Allah SWT tidak akan memberikan cobaan melampaui kemampuan umatNya,” tutur Bupati Eisti’anah saat menyerahkan bantuan kemarin.

Lebih lanjut disampaikan, mungkin bantuan yang diberikan pemerintah daerah tidak seberapa. Namun minimal dapat membantu mengurangi beban yang ditanggung para korban. Sebab selain material bangunan, telah diserahkan pula bantuan dari Dinas Sosial Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P2PA), BPBD, PMI serta Baznas.

Adapun warga terdampak musibah yang mendapatkan bantuan adalah Wakidah, Afik, Nur Sahid, dan Kiai Barudin. Keempatnya warga RT 03 RW XI Dukuh Sujo Desa Brambang Karangawen.

Mereka mengisahkan, musibah yang tak pernah terbayangkan terjadi itu bermula sekitar pukul 13.00 saat istri Afik berjualan di teras rumah. Namun tanpa disadari, api yang diduga berasal dari hubungan arus pendek listrik di dalam kamar sudah membesar dan menimbulkan asap tebal.

Meski teriakan minta tolong warga telah mendatangkan bala bantuan, namun di jago merah terlanjur merambat ke tiga rumah di sekitarnya. Terlebih musim kemarau dan konstruksi rumah yang 70 persen dari kayu, semakin memudahkan api melahapnya hingga tertinggal puing.

“Saya sendiri di dalam rumah hanya bisa berlari ke masjid yang ada di samping rumah, tanpa sempat berfikir menyelamatkan benda-benda berharga,” kata istri Kiai Barudin. Sementara suaminya saat kejadian baru saja meninggalkan rumah dan perjalanan kembali ke sawah.

Tak ada korban jiwa dalam peristiwa naas di siang bolong itu. Hanya kerugian material yang diperkirakan senilai ratusan juta rupiah. rie-she 

0
Share This Article
Privacy Preferences
When you visit our website, it may store information through your browser from specific services, usually in form of cookies. Here you can change your privacy preferences. Please note that blocking some types of cookies may impact your experience on our website and the services we offer.