Kembali Dibuka, Ruang Bawah Tanah Lawang Sewu Jadi Destinasi Yang Diminati Wisatawan

Para wisatawan sesaat akan memasuki lorong bawah tanah di Lawang Sewu Kota Semarang. Foto: Siti KH
SEMARANG (Jatengdaily.com)- Menyambut Tahun Baru 2025, objek wisata Lawang Sewu di Kota Semarang dipadati wisatawan. Bahkan, dengan dibukanya kembali Explore Area Bawah Tanah Lawang Sewu, destinasi wisata ini menjadi salah satu daya magnet dari Lawang Sewu.
Dimas, warga asal Jakarta yang Selasa (31/12/2024) datang ke sini mengaku sangat senang bisa datang ke Lawang Sewu dan sengaja masuk ke area lorong bawah tanah Lawang Sewu karena penasaran. Dia mengaku, banyak pengalaman unik yang didapat dengan menjelajahi area bawah tanah bersejarah bersama pemandu wisata tersebut.
Merasakan explore area ruang bawah tanah Lawang Sewu memang bisa menambah pengalaman baru. Tak sedikit cerita horor yang berkembang, jika area bawah tanah di Lawang Sewu, konon menjadi tempat penjara bagi tahanan tentara Jepang pada perang dunia kedua. Bahkan konon ada penjara jongkok (tahanan ditahan dengan posisi jongkok), yang dipenuhi dengan air.
Yang unik lagi, dalam lorong bawah tanah tersebut, juga ada yang sempat menjadi objek reality show Dunia Lain.
Berkunjung ke bawah tanah di lorong tersebut, kita dipandu oleh pemandu wisata, dimana satu kelompok berkisar enam sampai delapan orang dengan sang pemandu. Lorong sendiri gelap gulita, dengan panjang lorong sekitar 75 meter dan lebar 30-an meter namun disekat-sekat bagian bawah di lantainya. Yang ke situ pun dibatasi usianya, 13 tahun sampai 60 tahun. Pemandu akan membawa alat penerangan.
Pengunjung tidak boleh mengabadikan apapun di dalam lorong bawah tanah Lawang Sewu. Pengunjung mengenakan sepatu boots panjang, karena memang di bawah lorong tersebut dipenuhi air, setinggi kurang lebih mata kaki.
Lorong bawah tanah ini, memang baru dibuka kembali, setelah terakhir dibuka tahun 2014. Keadaan sekarang lebih bersih. Sementara dari cerita-cerita horor yang berkembang itu, namun faktanya tidak.
Salah satu pemandu wisata lorong bawah tanah Lawang Sewu, Rochkani mengatakan, jika tempat ini dulunya memang dibuat oleh Belanda sekitar tahun 1916 dan selesai 1918 untuk menampung air, tujuannya untuk sirkulasi udara dari bawah agar lantai di atasnya dingin.

Selain itu, juga di basement ini ada sejumlah saluran buangan air limbah, namun itu dulu waktu jaman Belanda, sekarang tidak berfungsi, hanya menyisakan pipa-pipa besi yang sudah berkarat.
Rochkani juga mengatakan, tidak benar kalau dulu lorong bawah tanah dijadikan tempat tahanan. Itu, hanya cerita yang berkembang dengan sejumlah cerita horor lainnya. Untuk malam tahun baru ini, wisata bawah tanah dibuka sampai pukul 20.00 WIB. Jika hari-hari biasa sampai sore saja.
Hiburan Tahun Baru
Lawang Sewu sendiri, dikelola oleh KAI Wisata, sebagai anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero). Lawang Sewu dalam pergantian tahun ini menyambutnya dengan rangkaian acara bertajuk “Lawang Sewu: Romantic Moment of The Year”. Acara ini dirancang khusus untuk menghidupkan nuansa sejarah dan budaya, serta memadukan hiburan dan kuliner, memberikan pengalaman tak terlupakan bagi pengunjung.
Hingga pukul 17.00 WIB, pda Selasa (31/12/2024) lebih dari 3.000 pengunjung telah memadati Lawang Sewu, menjadikannya salah satu pusat perayaan Tahun Baru yang paling meriah di Semarang. Libur sekolah menjadi salah satu faktor meningkatnya jumlah kunjungan, terutama dengan banyaknya keluarga yang membawa anak-anak untuk menikmati keindahan dan sejarah Lawang Sewu.
Tidak hanya itu, para pengunjung juga dimanjakan dengan kehadiran berbagai stan kuliner UMKM lokal yang menyajikan beragam hidangan, mulai dari makanan tradisional khas Semarang hingga jajanan kekinian. Kehadiran kuliner ini memberikan warna tersendiri bagi pengunjung, menciptakan suasana yang hangat dan menggugah selera, sembari menunggu berbagai acara yang telah disiapkan.
Salah satu momen yang paling dinantikan adalah “Nonton Bareng Film Klasik” yang dimulai pukul 18.00 WIB. Pengunjung dapat menikmati film-film jadul yang membawa nostalgia, diputar di area samping Lawang Sewu dengan konsep outdoor. Suasana santai semakin terasa dengan penggunaan bean bag yang telah disediakan, menciptakan pengalaman unik yang ramah untuk semua kalangan.
Kemudian, suasana semakin semarak dengan Live Performance dari band lokal mulai pukul 21.00 WIB. Penampilan musik ini menjadi pengantar menjelang Prosesi Perayaan Tahun Baru pada pukul 23.55 WIB, di mana acara puncak berupa pesta kembang api spektakuler akan menerangi langit Semarang.
Direktur Operasi KAI Wisata, Wawan Ariyanto, menyampaikan apresiasinya atas antusiasme masyarakat. “KAI Wisata sangat senang dapat menghadirkan rangkaian acara ini sebagai bagian dari apresiasi kami terhadap masyarakat. Lawang Sewu tidak hanya menjadi destinasi wisata heritage, tetapi juga tempat yang mampu menyatukan sejarah, budaya, dan hiburan dalam satu momen istimewa seperti pergantian tahun,” jelasnya.
dalam menyambut pergantian tahun juga ada Nonton Bareng Film Klasik (18.00 – 21.00 WIB). Pemutaran film klasik yang membawa nostalgia, dengan suasana santai dan ramah keluarga.
Ada juga Live Performance (21.00 – 23.55 WIB). Hiburan musik live dari band lokal yang memeriahkan suasana malam Tahun Baru. Prosesi Perayaan Tahun Baru (23.55 – 00.00 WIB) ditutup dengan pesta kembang api yang spektakuler.
KAI Wisata mencatat perbedaan jumlah pengunjung tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu. Tahun lalu, malam pergantian tahun jatuh pada akhir pekan, sementara tahun ini bertepatan dengan hari kerja.
Meski begitu, antusiasme tetap tinggi, terutama karena momentum libur sekolah dan keberagaman acara yang disajikan. Melalui acara ini, KAI Wisata berharap Lawang Sewu terus menjadi ikon pariwisata nasional yang mendunia. “Kami berharap Lawang Sewu tetap menjadi destinasi favorit masyarakat, sekaligus berkontribusi terhadap perekonomian lokal dengan melibatkan UMKM. Semangat pelestarian dan inovasi akan terus kami jaga agar Lawang Sewu tidak hanya menyimpan sejarah, tetapi juga menjadi ruang kebersamaan dan inspirasi,” tutup Wawan Ariyanto. she