in ,

Minimalisir Perubahan Iklim Global, Lima SD dan MI di Semarang Jadi Pilot Project OASIS Schoolyard

Pembukaan dan pelatihan Program OASIS Schoolyard berlangsung di aula SD Marsudirini Gedangan Semarang. Foto: dok

SEMARANG (Jatengdaily.com)- Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar (SD) Dinas Pendidikan Kota Semarang Aji Nur Setiawan berterimakasih dan mengapresiasi atas Program OASIS Schoolyard.

Pasalnya program yang melibatkan guru-guru SD ini diharapkan dapat mengurangi dampak dari perubahan iklim global yang saat ini melanda hampir semua dunia, termasuk Kota Semarang. ”Aksi nyata lewat Program OASIS Schoolyard ini diharapkan akan ditularkan bagi sekolah lain,” jelasnya, Senin (23/9/2024).

Pernyataan ini sebagai ungkapan adanya pilot project bagi lima sekolah di Kota Semarang  mempercepat upaya ketangguhan melalui Program OASIS Schoolyard. Gerakan ini hasil kolaborasi antara PT. Global Dairi Alami (MilkLife), Resilient Cities Network (R-Cities), dan Pemerintah Kota Semarang. Pembukaan dan pelatihan awal program berlangsung pada 23 September 2024 tersebut berlangsung di aula SD Marsudirini Gedangan Semarang.

Adapun tujuannya, menjadikan lingkungan sekolah sebagai oase perkotaan yang menyediakan ruang sehat dan aman bagi anak, memfasilitasi pembelajaran perubahan iklim yang menyenangkan, serta membangun budaya berkelanjutan di seluruh komunitas sekolah.

Marketing Manager MilkLife, Nugroho Santoso mengatakan pihaknya sangat berterimakasih karena bisa berkolaborasi dengan program ini. Sehingga bisa bermanfaat bagi guru dan siswa. Program ini sangat baik untuk edukasi  serta mendukung aktivitas siswa.

Menurutnya, pihaknya sangat senang karena terkibat dalam kegiatan ini. “Kami bangga mendukung program OASIS Schoolyard karena sejalan dengan komitmen kami untuk mendukung keberlanjutan dan kesejahteraan generasi mendatang,” jelas Nugroho Santoso.

Sementara itu, Project Leader OASIS Schoolyard Felicia Hanitio mengatakan, sekolah yang terpilih, yaitu SD 01 Gebangsari, SDN Kaligawe, SD Marsudirini Gedangan, Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darul Ulum Ngaliyan, dan MI Mirfaul Ulum. Guru-gurunya akan menjalankan program selama enam bulan, dari September 2024 hingga Februari 2025.

Menurutnya, program ini mencakup asesmen iklim dan pengetahuan sekolah, pelatihan serta pendampingan implementasi pendidikan perubahan iklim yang kontekstual, dan perancangan area luar sekolah melalui design sprint yang melibatkan seluruh warga sekolah.

Pelatihan yang diberikan diharapkan juga dapat membantu sekolah terpilih untuk meraih penghargaan Sekolah Adiwiyata, program Kementerian Lingkungan Hidup yang bertujuan untuk membentuk komunitas sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan hidup. Ke depan diharapkan akan banyak sekolah lagi yang mengikutinya.

Sementara itu, M. Luthfi Nugroho, Chief Resilience Officer sekaligus Kepala Bidang Perencanaan Perekonomian, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Semarang mengatakan, Program OASIS Schoolyard selaras dengan prioritas strategis yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Semarang, diantaranya meningkatkan ketersediaan ruang terbuka hijau dan bagaimana memperkuat edukasi serta keterlibatan masyarakat, khususnya di fasilitas pendidikan.

”Pertanian perkotaan (urban farming) adalah salah satu inisiatif yang telah kami dorong, sehingga ruang terbuka hijau ini selain memiliki fungsi ekologis dan estetis, juga memiliki fungsi sosiologis dan ekonomis. Ini adalah bagian penting dalam mewujudkan visi kota tangguh: kota yang mampu beradaptasi dan bangkit dari tantangan perubahan iklim,” ujar M. Luthfi Nugroho.

Seperti diketahui, program ini menjadi esensial karena Semarang menghadapi tantangan perubahan iklim yang serius, seperti penurunan permukaan tanah tertinggi kedua1 di dunia hingga 8 cm per tahun2, akibat pengambilan air tanah dan pembangunan pesat. Selain itu, suhu rata-rata kota di dunia meningkat 5-7°C3 dalam tiga tahun terakhir, menjadikannya salah satu kota terpanas di Indonesia.

Banjir bandang yang dipicu cuaca ekstrem telah mempengaruhi banyak sekolah, termasuk kejadian pada Maret 2024 yang berdampak pada 1294 sekolah di Semarang. Dampaknya meliputi penutupan sementara, peralihan ke pembelajaran daring, kerusakan fasilitas, dan meningkatnya penyakit seperti demam berdarah dan kolera.

Kolaborasi Lintas Sektor 

Sementara itu, Executive Director Resiliense Cities Network, Lauren Sorkin   yang hadir menyapa lewat daring mengatakan, kolaborasi lintas sektor yang berkelanjutan menjadi kunci dalam memperkuat ketangguhan iklim Semarang dan menghubungkan upaya lokal dengan gerakan global. Kota Semarang adalah salah satu dari dua kota anggota R-Cities di Indonesia dan telah menjadi mitra baik kami selama lebih dari satu dekade.

”Kami telah merintis berbagai inisiatif bersama, termasuk strategi Semarang Tangguh di 2016, dan yang terbaru adalah program OASIS Schoolyard ,” ungkapnya.

Seperti diketahui, Program OASIS Schoolyard pertama kali diluncurkan di Paris pada 2023 di 10 sekolah dan kini telah diterapkan oleh 130 sekolah di Paris. Saat ini, inisiatif tersebut sedang diadaptasi di Asia, khususnya di Semarang dan Kota Quezon, Filipina. “Kami berharap praktik baik dari program pilot ini dapat mengimbas ke daerah-daerah sekitarnya dan menginspirasi kota-kota global lainnya yang juga menghadapi tantangan perubahan iklim yang serupa,” tambah Liakou.

Resilient Cities Network adalah jaringan ketahanan perkotaan terkemuka di dunia. R-Cities menyatukan pengetahuan, praktik, kemitraan, dan pendanaan global untuk memberdayakan anggotanya dalam membangun kota yang aman dan adil untuk semua. Pendekatan unik yang dipimpin oleh kota yaitu memastikan kota menggerakkan agenda untuk memberi manfaat bagi komunitas yang mereka layani.

Hal ini sudah berjalan pada lebih dari 100 kota di seluruh dunia, Resilient Cities Network mendukung proyek-proyek dan solusi-solusi di lapangan untuk membangun kota-kota yang berketahanan iklim, mengelilingi dan adil, serta memfasilitasi koneksi dan pertukaran informasi antara masyarakat dan para pemimpin lokal. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi https://resilientcitiesnetwork.org/.

Seperti diketahui, PT. Global Dairi Alami (MilkLife) adalah produsen susu terkemuka di Indonesia yang berkomitmen pada kualitas, nutrisi, dan keberlanjutan. Selain menyediakan produk susu berkualitas, MilkLife mendukung pertumbuhan generasi muda melalui program seperti OASIS Schoolyard dan MilkLife Soccer Challenge, kompetisi sepak bola yang bertujuan untuk membangkitkan semangat dan kecintaan berolahraga di kalangan siswi SD usia 8 hingga 12 tahun. she

Written by Jatengdaily.com

PLN Icon Plus Hadir di Forum Lokal Stakeholder Consultation PT AST

Cegah Kecelakaan, KAI Larang Masyarakat Beraktivitas di Jalur Kereta Api