SEMARANG (Jatengdaily, com) -Tiga institusi penting dalam pelaksanaan Pilkada Jawa Tengah, menyerukan agar pelaksanaan Pilkada serentak di Jawa Tengah berjalan tertib, lancar, damai dan jujur adil. Masyarakat pemilih diharapkan untuk tidak golput, menebar hoaks lewat media sosial serta menghindari kekerasan.
Ketiga institusi tersebut masing-masing Kepala Badan Kesbangpol Jawa Tengah Haerudin, mewakili Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto, mewakili Kapolda Jateng Irjen Pol Dr Ribut Hari Wibowo serta Ketua Umum MUI Jawa Tengah Dr KH Ahmad Darodji, MSi.
Penegasan disampaikan dalam acara dialog interaktif bertopik, “Mengawal Pelaksanaan Pilkada Damai di Jawa Tengah”, yang disiarkan secara live, di Studio TVKU, dengan host Fitri Kholila, Senin petang (23/9/2024).
Ketiga narasumber juga meminta kepada masyarakat agar menghindari politik uang, yang kebanyakan digelontorkan melalui ‘serangan fajar’.
Haerudin menegaskan, pilkada serentak ini teknis pelaksanaan ditangani KPU dan Bawaslu. Tapi terkait pendanaan dan penyiapan infrastruktur, tenaga pembantu, menjadi tanggung jawab Gubernur Jawa Tengah.
Ada sekitar 28, 427 juta pemilih di Jawa Tengah yang akan menggunakan hak pilih pada 27 November 2024 mendatang.
Sedangkan Kombes Artanto menegaskan, pihaknya menyiapkan personil pengamanan dalam jumlah besar melalui Operasi Mantap Praja Candi 2024, sehingga seluruh aparat kepolisian di Jawa Tengah kini siap mengamankan pilkada agar aman, damai dan sukses.
“Bila terjadi pelanggaran, aparat siap menindaklanjuti sesuai standar prosedur yang berlaku. Ada sejumlah titik-titik rawan akan kami waspadai, termasuk penyebaran informasi hoaks di dunia maya, Polda Jateng sudah memonitor lewat patroli digital, termasuk indikasi munculnya politik uang,” tegas Artanto.
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah Dr KH Ahmad Darodji menyatakan bersyukur, segenap aparat di Jawa Tengah dari Gubernur beserta jajarannya hingga Kapolda telah menyiapkan pelaksanaan Pilkada dengan baik.
Dalam konteks MUI, menurutnya, memilih pemimpin sebagai hal penting dan masyarakat diwajibkan untuk menggunakan hak pilih dalam upaya , menciptakan bangsa dan masyarakat yang teratur dan damai.
“Carilah pemimpin yang berkualitas dan amanah. Jangan berkelahi dan jangan menyebar hoaks. Sebab beda kita hanya hanya saat mencoblos di bilik dan perbedaan pilihan sebagai sesuatu yang alami.
Yuk nyoblos yang baik,” pintanya.
Peran MUI sebagai khadimul ummah (pelayan umat) berkepentingan untuk suksesnya pilkada, agar umat selamat dan saling menjaga persatuan.
Maka para khatib juru dakwah akan dikerahkan untuk menyamapaikan pesan-pesan positif terkait pilkada. MUI Jateng juga tengah menyiapkan khutbah Jumat serentak terkait pilkada Jawa Tengah yang akan dibaca serentak di 40.000 masjid se-Jawa Tengah.
“Siapa saja yang mengaku muslim harus mau diajak damai. Tidak usah ribut. Pilkada itu pesta demokrasi dengan menciptakan suasana gembira bukan menjadikan pilkada sebagai petaka demokrasi,” lanjutnya. st