Sejumlah Mesim Pompa Besar Diturunkan untuk Kurangi Banjir di Demak

bupati dan sekda tinjau pintu air Demak 2

Bupati Demak dr Hj Eisti'anah didampingi Sekda H Akhmad Sugiharto saat monitoring pintu-pintu air untuk mengurangi banjir di wilayah Demak Kota. Foto : sari jati

DEMAK (Jatengdaily.com)- Meski banjir di Desa Merak, Kecamatan Dempet,  Kabupaten Demak telah surut, namun air limpasan akibat tanggul sungai jebol di Desa Bugel, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan itu kini menggenangi sebagian wilayah Kecamatan Demak.

Bahkan tak sedikit warga harus mengungsi akibat rumah mereka terendam hingga ketinggian 1 meter lebih.

Sehubungan itu Pemkab Demak mengoperasionalkan enam pompa di kawasan Kelurahan Singorejo untuk mengurangi genangan air. Namun karena keterbatasan kapasitas pompa, direncanakan menambah dua pompa besar bantuan dari BNPB dan BBWS.

Ditemui saat monitoring pintu-pintu air untuk mengeringkan banjir di wilayah Demak Kota, Bupati Demak dr Hj Eisti’anah SE didampingi Sekda H Akhmad Sugiharto ST MT menjelaskan, saat ini debit air yang rendah ada di Kali Kontrak dan Kali Gandum. Sehingga genangan air limpas dari banjir Merak di kawasan Demak Kota rencananya akan dibuang di dua tersebut.

“Namun saat menyiapkan pompa besar ada kendala yakni susah untuk didekatkan ke Kali Kontrak. Maka itu mohon doa masyarakat agar upaya mengurangi atau mengeringkan banjir di kawasan Demak Kota bisa segera dilakukan,” kata bupati, Selasa (19/03/2024).

Seiring menurunnya debit Bendung Kelambu Kiri dan sungai di Desa Bugel Godong Grobogan, Bupati Eisti’anah menambahkan, telah meminta bantuan Pangdam IV/Diponegoro untuk penutupan bagian tanggul yang jebol. Kabar baiknya, hari ini sudah mulai dilakukan.

“Saat debit sungai dari Kelambu Kiri dan Bugel turun, Insya’Allah proses penutupan bagian tanggul yang jebol lebih mudah. Sehingga ketika banjir di Merak habis, kami bisa fokus pada pengeringan genangan banjir wilayah Demak Kota,” terang bupati.

Terkait evakuasi warga terdampak banjir di wilayah Demak Kota, sehubungan GOR Mangunjiwan mulai tersentuh banjir juga, maka lokasi pengungsian dialihkan ke Wisma Halim. Begitu pun dapur umum yang semula di Dinas Sosial dan digeser ke GOR Mangunjiwan karena banjir, turut dipindahkan ke Sanggar Pramuka Demak yang relatif lebih aman dari genangan air.

Sedangkan mengenai perkantoran Pemkab Demak yang juga terendam banjir, pelayanan sebagian tetap berjalan dan sebagian lagi diberlakukan work from home (wfh). Pada saat sama pemkab melakukan evaluasi agar tidak terjadi lagi banjir dengan perbaikan saluran pembuangan air. rie-she 

Exit mobile version