781 Mahasiswa Untag Semarang Diwisuda, Rektor Optimistis Wisudawan Mampu menjadi Pioner Perubahan

Rektor Untag Semarang Prof Dr Drs Suparno MSi mewisuda salah satu mahasiswa Prodi Hukum Program Doktor di Conventio Hall MAJT, Rabu 21 Mei 2025. Foto:dok
SEMARANG (Jatengdaily.com) – Sebanyak 781 wisudawan dari program Diploma III, Sarjana, Magister, dan Program Doktor Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang mengikuti prosesi wisuda yang berlangsung di Convention Hall Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Rabu, 21 Mei 2025.
Prosesi wisuda yang dihadiri para orang tua wisudawan mengambil tema “Generasi Unggul Menjadi Langkah Awal Menuju Kesuksesan Karir dan Kehidupan Masa Depan yang Nasionalis dan Pancasilais”. Tema tersebut menjadi seruan dan pengingat akan tanggung jawab besar yang kini diemban oleh para wisudawan.
Rektor Untag Semarang Prof Dr Drs Suparno MSi optimistis bahwa lulusan Untag Semarang mampu menjadi pionir perubahan. Para wisudawan telah dibekali dengan pengetahuan akademis, pengalaman organisasi, serta pemahaman ideologis tentang Pancasila dan nasionalisme.
Prof Suparno di depan para wisudawan menyampaikan bahwa Untag semakin berkembang.
Prestasi Untag Semarang antara lain ditandai dengan bertambahnya guru besar. Hingga saat ini jumlah guru besar di Untag Semarang sebanyak 18 profesor.
”Bertambahnya profesor dalam institusi perguruan tinggi menjadi indikator penting. Profesor berperan sebagai pilar kemajuan lembaga, memperkuat kualitas riset, pengajaran, dan pengabdian kepada masyarakat,” ujar Prof Suparno.
Selama beberapa bulan terakhir, mahasiswa Untag Semarang juga telah menorehkan prestasi yang membanggakan, tidak hanya dalam bidang akademik, tetapi juga dalam pengembangan karakter, inovasi, seni budaya, dan olahraga.
Empat mahasiswa Teknik Sipil berhasil meraih posisi runner-up dalam ajang Building Design Competition yang diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Mahasiswa Teknik Sipil Indonesia (FKMTSI) Wilayah Jawa Tengah.
Prof Suparno, menekankan bahwa perjalanan studi di Untag Semarang adalah proses pembentukan jati diri. Di sinilah para mahasiswa diasah, dibina, dan dibentuk menjadi insan yang tidak hanya terampil, tetapi juga memiliki nilai-nilai luhur yang berakar pada ideologi bangsa, yaitu Pancasila.
Pancasila bukan hanya sekadar dasar negara, tetapi merupakan panduan hidup dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Menjadi generasi unggul berarti mampu bersaing di tengah tantangan globalisasi, revolusi industri 4.0, dan era digital, namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan.
“Kesuksesan dalam karir dan kehidupan tidak hanya ditentukan oleh gelar akademik. Gelar hanyalah kunci awal. Yang jauh lebih penting adalah bagaimana para wisudawan mampu memanfaatkan ilmu yang diperoleh, menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai landasan berpikir dan bertindak, serta menjunjung tinggi kejujuran, kerja keras, dan semangat pantang menyerah,” katanya.
Prof Suparno menambahkan, di era globalisasi ini, kompetensi yang dibutuhkan tidak hanya sekadar ijazah, tetapi juga kemampuan beradaptasi, berpikir kritis, komunikasi yang efektif, dan integritas moral.
Sebagai alumni Untag Semarang, nama baik almamater kini berada di pundak para wisudawan. Mereka diharapkan dapat menunjukkan integritas, kedisiplinan, serta kecintaan pada tanah air.
Pimpinan dan civitas akademika Untag Semarang mengucapkan selamat atas keberhasilan para wisudawan dalam menyelesaikan studi. Mereka juga menitipkan harapan besar di masa depan, agar para wisudawan dapat terus berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara.
Rektor juga menekankan pentingnya belajar sepanjang hayat. Jangan takut gagal, karena dalam setiap kegagalan terdapat pelajaran dan potensi keberhasilan yang lebih besar. Para wisudawan diingatkan untuk mengucapkan terima kasih kepada orang tua, keluarga, dan para dosen yang membimbing dengan sabar.St