Skip to main content Scroll Top

BAZNAS RI Gandeng ISNU Demak, Perkuat Peran Zakat sebagai Motor Pembangunan Sosial


Ketua ISNU Demak Agus Taufiqur Rahman saat membuka acara ngaji bersama Baznas RI soal zakat. Foto: dok

DEMAK (Jatengdaily.com)— Upaya memperkuat literasi zakat terus digencarkan PC Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Demak. Melalui kegiatan Ngaji ISNU Bareng BAZNAS RI bertema “Zakat dalam Perspektif Pemberdayaan Umat”, para peserta diajak memahami zakat sebagai instrumen strategis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Acara ini digelar di Aula LP Ma’arif Demak, Senin (24/11/2025).

Ketua PC ISNU Demak, Agus Taufiqur Rohman, menyampaikan pentingnya peran para cendekiawan untuk ikut mengawal pengelolaan zakat agar lebih tepat sasaran dan memberi efek pemberdayaan yang berkelanjutan. “Kita harapkan zakat bukan hanya menjadi santunan sesaat, tetapi membantu umat keluar dari lingkaran kemiskinan,” tuturnya.

Menurut Agus, ISNU memiliki komitmen menjalankan peran intelektual yang berdampak bagi masyarakat melalui program yang inovatif, termasuk ISNU Talent yang berhasil membawa Demak menempati peringkat empat nasional. Hal ini membuktikan keseriusan ISNU dalam penguatan kapasitas kader.

Ketua PCNU Demak, KH Muhammad Aminuddin, yang turut membuka kegiatan, memberikan apresiasi atas kerja-kerja intelektual ISNU. Ia berharap semakin banyak generasi muda NU mendapatkan kesempatan menempuh studi lanjut hingga jenjang magister dan doktoral. Ia juga mengingatkan pentingnya solusi banjir di Demak salah satunya melalui normalisasi sungai.

Dalam paparannya, Kepala Baznas Demak, Bambang Soesetiarto, menjelaskan bahwa zakat memiliki ruang pemberdayaan yang luas. Empat pilar utama Baznas yaitu ekonomi, pendidikan, kesehatan dan dakwah diharapkan dapat menjawab problem sosial masyarakat. Penerapannya pun diarahkan 70 persen untuk program jangka panjang dan sisanya untuk bantuan segera.

Perwakilan Baznas RI sekaligus pengurus pusat ISNU, Farid Septian, menambahkan bahwa pemerintah menargetkan pengumpulan ZIS DSKL nasional sebesar Rp50,1 triliun pada 2025. Angka itu berpotensi menopang hingga 10 persen dari total anggaran perlindungan sosial nasional. “Potensi ini harus dikelola dengan baik agar berbanding lurus dengan penurunan angka kemiskinan,” jelasnya.

Materi diskusi juga menyinggung potensi zakat nasional yang mencapai Rp327 triliun dari berbagai sektor. Namun realisasinya belum optimal sehingga membutuhkan kolaborasi lebih kuat lintas pihak serta akuntabilitas yang terukur.

Acara yang dihadiri berbagai unsur NU ini berlangsung hangat dan produktif. Sejumlah usulan muncul, mulai dari digitalisasi penghimpunan zakat, penguatan kapasitas amil, hingga pemanfaatan big data sebagai basis perencanaan. ISNU menegaskan siap terus menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak guna mendorong zakat menjadi sarana transformasi sosial. Rie-she

Related Posts

Privacy Preferences
When you visit our website, it may store information through your browser from specific services, usually in form of cookies. Here you can change your privacy preferences. Please note that blocking some types of cookies may impact your experience on our website and the services we offer.