BKKBN Jateng Jalin Kerja Sama dengan Sejumlah Perusahaan dalam Pendampingan Program TAMASYA

SEMARANG (Jatengdaily.com)-Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa tengah (Jateng) mengadakan kegiatan Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Pembinaan Pengasuhan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA).

Dalam acara yang berlangsung Sabtu (20/9/2025) di Harris Hotel Kota Semarang tersebut, Perwakilan BKKBN Jateng juga melakukan Penandatanganan Kerjasama Pendampingan Program Taman Asuh Sayang Anak dengan  10 Perusahaan yang berkenan memberikan dukungan penuh kepada Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN.

Adapun 10 perusahaan tersebut adalah PT. Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, PT. Kilang Pertamina Internasional RU IV Cilacap, PT. Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Semarang, PT. Pertamina Patra Niaga AFT Ahmad Yani, PT. Pertamina Patra Niaga AFT Adi Sumarmo, PT. PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Semarang, PT. PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Mrica, PT. PLN Indonesia Power Sub Unit PLTA Wonogiri, PT. PLN Nusantara Power Unit Pembangkitan Rembang, dan PT. PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkit Jateng 2 Adipala.

Nopian Andusti, S.E., M.T, Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan (KSPK) Kementerian Kependudukan dan Pembanguna Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN mengatakan, peningkatan kualitas pengasuhan anak usia dini terutama dalam masa 1000 HPK merupakan salah satu strategi utama dalam percepatan penurunan stunting dan peningkatan kualitas kesehatan.

Di satu sisi, seiring dengan meningkatnya jumlah partisipasi pekerja perempuan,  maka kebutuhan terhadap layanan pengasuhan yang aman bagi anak, terjangkau, dan berkualitas semakin mendesak.

TAMASYA sendiri diimplementasikan melalui inisiasi penyediaan layanan pengasuhan anak terintegrasi di Tempat Penitipan Anak (TPA) di lingkungan perusahaan untuk mendorong pengasuhan yang ideal.

Program ini juga terkait dengan memberikan pendampingan bagi pengasuh, pemantauan tumbuh kembang anak, pendampingan orang tua, dan fasilitas rujukan bagi anak, yakni untuk membantu orang tua yang bekerja supaya tetap produktif, sekaligus memastikan anak mendapatkan pengasuhan, dan perlindungan.

Menurutnya, TAMASYA juga terkait dengan layanan kualitas pengasuh di taman asuh sayang anak, layanan memperkuat peran keluarga dan pengasuhan, dan pemantauan tumbuh kembang anak. ”Kita ingin memastikan anak-anak tumbah kembang berkualitas, dan menjadikan anak-anak yang hebat dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045,” jelasnya.

Dengan adanya penandatanganan kerjasama ini, diharapkan menjadi inisiatif bagi perusahaan lain untuk turut serta mendukung penyediaan Taman Asuh Sayang Anak di masing-masing perusahaan.

Harapan ke depan, perusahaan-perusahaan ini melakukan pendampingan dan memastikan TAMASYA berjalan dengan baik. Termasuk dengan membangun TPA di sekitar perusahaannya. Kami berharap perusahaan lain juga menyusul.

TAMASYA sendiri adalah satu program prioritas Kemendukbangga/BKKBN, sebagai wujud negara hadir untuk membantu mengurangi permasalahan pelik diatas. Tamasya juga salah satu upaya Kemendukbangga/BKKBN untuk melakukan kapitalisasi bonus demografi sesuai Undang-Undang Nomor 4 tahun 2024 tentang kesejahteraan ibu dan anak pada fase 1000 HPK yang menjamin terpenuhinya hak dan kebutuhan dasar ibu dan anak. Kemendukbangga/BKKBN telah berkomitmen untuk berpartisipasi dan berkontribusi memastikan setiap anak di tempat penitipan anak atau TAMASYA mendapatkan pendampingan dan pengasuhan yang baik

Hadir juga dalam kesempatan ini Staf Khusus Menteri Kependudukan & Pembangunan Keluarga/BKKBN Bidang Ekologi dan Kependudukan Triyaka Lisdiyanta, Direktur Bina Ketahanan Keluarga Balita dan Anak dr. Irma Ardiana, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah  Eka Sulistia Ediningsih, sejumlah pimpinan perusahaan dan sejumlah tamu undangan. she