Di Tengah Badai AI dan Medsos, Untag Semarang Siapkan Generasi Unggul

Dr. Hendi Pratama, dosen Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang dikenal luas di Instagram dengan lebih dari 300 ribu pengikut, membuka sesi dengan pesan penuh makna, di Untag Semarang. Foto:dok
SEMARANG (Jatengdaily.com) – Suasana aula Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang terasa berbeda siang itu. Ratusan mahasiswa baru dan pelajar SMA/SMK tampak antusias menyimak satu per satu narasumber yang hadir. Mereka bukan sekadar akademisi, melainkan sosok yang akrab dengan dunia digital: dosen influencer, content creator muda, hingga profesor arsitektur yang baru saja dikukuhkan.
Seminar bertajuk “Membangun Generasi Unggul di Era Transformasi Digital” ini menjadi panggung refleksi sekaligus inspirasi. Di tengah derasnya gelombang Artificial Intelligence (AI), media sosial, dan teknologi yang mengubah cara manusia belajar hingga bersosialisasi, Untag Semarang mencoba menjawab keresahan itu dengan gagasan dan solusi.
Dr. Hendi Pratama, dosen Universitas Negeri Semarang (Unnes) yang dikenal luas di Instagram dengan lebih dari 300 ribu pengikut, membuka sesi dengan pesan penuh makna. Ia menekankan lima keahlian yang harus dikuasai generasi muda dalam 10 tahun ke depan: critical thinking, basic programming, entrepreneurship, komunikasi, dan gaya hidup sehat.
Namun di balik deretan keterampilan tersebut, ia mengingatkan audiens untuk tidak kehilangan jati diri.
“Transformasi digital jangan membuat kita lupa bahwa kita adalah manusia. Teknologi hanyalah alat, sementara nilai kemanusiaan tetap harus dijaga,” ujarnya, disambut tepuk tangan meriah.
Sorotan kemudian beralih ke Jefri Refaldo Putra, content creator muda yang berbagi rahasia personal branding. Dengan gaya lugas, ia mengajak peserta memahami kekuatan storytelling dalam membangun citra diri. Baginya, konsistensi dan keaslian konten mampu membuka peluang tanpa batas, baik di dunia kerja maupun wirausaha digital.
Sebagai penutup, Prof. Dr. Ars. Eko Nursanty—dosen Arsitektur Untag Semarang yang baru dikukuhkan sebagai profesor—menggugah kesadaran audiens lewat topik “Generasi Swipe Up: Siapkah Kita Menguasai Dunia Digital, Bukan Dikuasai?” Pesannya jelas: anak muda jangan berhenti sebagai konsumen, tetapi harus berani menjadi pencipta yang berdaya saing.
“Kalau kita hanya asyik berselancar, kita akan larut. Tapi jika kita kritis dan kreatif, kita bisa menjadi pengendali arus digital, bukan sekadar pengikutnya,” tandasnya.
Seminar itu pun berakhir dengan semangat yang masih terasa menggelora. Para mahasiswa dan pelajar seolah mendapat bekal baru untuk menghadapi masa depan: bahwa teknologi adalah peluang, tetapi manusialah yang menentukan arah. Fakultas Teknik UNTAG Semarang berhasil menghadirkan ruang dialog yang bukan hanya informatif, tetapi juga membangkitkan kesadaran generasi muda untuk bertransformasi dari pengguna menjadi inovator. St