Dialog Hangat di RRI, Rektor Untag Semarang Ingatkan Pentingnya Nasionalisme

suparno2

Rektor Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, Prof. Dr. Drs. Suparno, M.Si menyapa pendengar RRI Semarang dalam dialog

SEMARANG (Jatengdaily.com)  – Di tengah derasnya arus globalisasi yang perlahan mengikis jati diri bangsa, Rektor Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang, Prof. Dr. Drs. Suparno, M.Si., mengingatkan kembali pentingnya semangat kebangsaan. Ajakan itu ia sampaikan dalam dialog interaktif bersama Radio Republik Indonesia (RRI) Semarang dengan tajuk “Penguatan Nasionalisme di Era Global Melalui Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila”, yang belum lama ini mengudara.

Dalam perbincangan yang dipandu host Galih Aji, Prof. Suparno menekankan bahwa Pancasila bukan sekadar dasar negara yang dihafalkan di bangku sekolah, melainkan fondasi moral dan pedoman hidup bangsa yang selalu relevan. Ia menilai, tantangan terbesar Indonesia di era global saat ini bukan hanya persaingan ekonomi dan teknologi, melainkan juga infiltrasi budaya yang berpotensi mengikis identitas kebangsaan.

“Pancasila memberikan peran penting dalam menghadapi era digital yaitu mengedepankan solidaritas bangsa. Hal yang harus dilakukan oleh semua kalangan adalah toleransi, empati, saling memberi, dan rasa bersyukur,” ujarnya dengan nada penuh keyakinan.

Dialog yang mengudara di frekuensi 89 FM Pro 1 itu berlangsung hangat. Suasana menjadi semakin hidup ketika pendengar dari berbagai daerah, mulai Bandung, Kebumen, hingga Semarang, turut menyampaikan komentar dan pertanyaan. Antusiasme itu seolah menjadi penegas bahwa nasionalisme masih punya tempat di hati masyarakat, meski zaman terus berubah.

Tak lupa, Prof. Suparno menyoroti peran generasi muda, khususnya mahasiswa, sebagai garda terdepan dalam menanamkan dan menularkan nilai-nilai Pancasila. Menurutnya, pengamalan Pancasila tidak harus berupa hal besar, tetapi bisa dimulai dari sikap sederhana: senyum kepada sesama, saling memaafkan, hingga menggunakan gawai secara bijak dan positif.

“Nasionalisme jangan berhenti pada slogan. Ia harus menjadi energi penggerak bangsa menuju masa depan,” pesannya.

Melalui ruang udara RRI, Prof. Suparno sekaligus menegaskan pentingnya media publik dalam menyebarkan gagasan kebangsaan agar bisa menjangkau lapisan masyarakat luas. Sebab, menjaga dan merawat nasionalisme adalah tugas bersama lintas generasi, demi memastikan Indonesia tetap berdiri kokoh di tengah arus global yang tak pernah berhenti. St