Oleh : Frida Ade Vantika
Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan, FEB Universitas Negeri Semarang
PADA era globalisasi, perkembangan ekonomi digital menjadi salah satu tonggak utama dalam perubahan struktur ekonomi dunia. Dengan pertumbuhan teknologi yang pesat, banyak negara mulai mengandalkan sektor digital untuk mempercepat proses ekonomi, menciptakan efisiensi, dan meningkatkan daya saing. Namun, apakah ekonomi digital benar-benar menjadi solusi untuk krisis global, atau justru menjadi jurang baru yang memperdalam ketimpangan?

Ekonomi digital telah menjadi pusat perhatian dalam transformasi global, terutama dalam menghadapi tantangan ekonomi seperti pandemi COVID-19. Ekonomi digital mencakup aktivitas ekonomi berbasis teknologi, seperti perdagangan elektronik (e-commerce), layanan berbasis teknologi (edtech, fintech), dan pengelolaan data.
Potensi ekonomi digital terlihat dari kontribusinya sebesar 15,5% terhadap PDB global, menurut laporan Bank Dunia tahun 2022. Transformasi digital ini menawarkan solusi signifikan dalam mengatasi berbagai krisis ekonomi. Misalnya, pada masa pandemi, ekonomi digital mendukung keberlanjutan bisnis melalui transaksi daring dan inovasi teknologi. Namun, kemajuan ini juga menghadirkan tantangan baru yang perlu dikelola dengan baik.
Ekonomi digital memiliki potensi besar untuk menjadi solusi atas berbagai krisis yang dihadapi dunia saat ini, seperti ketimpangan akses pasar, pengangguran, dan stagnasi ekonomi. Beberapa kontribusi ekonomi digital terhadap solusi krisis antaranya yaitu meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Teknologi digital mampu mempercepat proses bisnis dengan cara otomatisasi, penggunaan data besar (big data), dan kecerdasan buatan (artificial intelligence). Misalnya, platform e-commerce memotong rantai distribusi tradisional, memungkinkan pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) langsung menjangkau konsumen tanpa hambatan geografis.
Kemudian ekonomi digital juga memiliki potensi untuk penciptaan lapangan kerja baru, Sektor ekonomi digital membuka peluang kerja yang belum ada sebelumnya, seperti pengembang aplikasi, spesialis data, dan pengelola media sosial. Dengan ini, pengangguran dapat ditekan, terutama di kalangan generasi muda yang akrab dengan teknologi. Dan potensi untuk kemudahan akses pasar global, Peralihan besar-besaran ke ekonomi digital juga membawa risiko ketergantungan pada teknologi. Gangguan kecil seperti serangan siber atau pemadaman listrik dapat melumpuhkan aktivitas ekonomi secara signifikan.
Meskipun menawarkan banyak solusi, ekonomi digital juga berisiko menciptakan jurang baru yang dapat memperburuk ketimpangan sosial dan ekonomi. Risiko-risiko tersebut meliputi ketimpangan akses teknologi, tidak semua individu atau wilayah memiliki akses yang sama terhadap teknologi digital. Di banyak negara berkembang, koneksi internet yang buruk, biaya perangkat yang tinggi, dan rendahnya literasi digital menjadi penghambat utama.
Akibatnya, kelompok ini semakin tertinggal dalam persaingan ekonomi. Lalu risiko lainnya adalah literasi digital, kurangnya kemampuan masyarakat dalam memahami dan menggunakan teknologi menjadi hambatan besar dalam adopsi ekonomi digital.
Risiko yang akan terjadi juga risiko ketergantungan pada teknologi, Peralihan besar-besaran ke ekonomi digital juga membawa risiko ketergantungan pada teknologi. Gangguan kecil seperti serangan siber atau pemadaman listrik dapat melumpuhkan aktivitas ekonomi secara signifikan. Dan yang risiko yang perlu diperhatikan yaitu keamanan data, risiko keamanan siber meningkat seiring dengan transformasi digital. Data pribadi yang tidak terlindungi dapat disalahgunakan.
Untuk memastikan ekonomi digital menjadi solusi yang berkelanjutan, beberapa langkah strategis perlu diambil yaitu investasi dalam infrastruktur digital pemerintah dan sektor swasta harus memastikan akses internet cepat dan terjangkau tersedia di seluruh wilayah, termasuk daerah terpencil.
Solusi selanjutnya regulasi perlindungan data, kebijakan perlindungan data yang kuat diperlukan untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap ekonomi digital. Kerja sama internasional juga tidak kalah penting untuk solusi permasalahan, kolaborasi antarnegara dapat mengurangi risiko dominasi pasar oleh perusahaan besar dan mendukung keberlanjutan pasar digital. Dan yang tidak kalah penting juga dapat melakukan pendidikan dan literasi digital, program literasi digital harus diluncurkan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi.
Ekonomi digital adalah pedang bermata dua. Di satu sisi, ia menawarkan solusi yang menjanjikan untuk krisis ekonomi global, sementara di sisi lain, ia dapat menciptakan ketimpangan baru jika tidak dikelola dengan baik. Masa depan ekonomi digital bergantung pada upaya bersama pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat untuk menciptakan ekosistem yang inklusif, adil, dan berkelanjutan. Dengan langkah yang tepat, ekonomi digital tidak hanya akan menjadi solusi, tetapi juga fondasi bagi dunia yang lebih baik. Jatengdaily.com-st