Kampung Wisata Teduh Kini Lebih Siap Go Digital dengan Sentuhan USM

img_1758015800570

Puluhan pelaku UMKM setempat berkumpul dengan semangat, mengikuti pelatihan bertema “Inovasi Vitourist (Virtual Tourism Innovation & Product Center based on IoT) untuk Peningkatan Produksi Kreatif dan Promosi Kampung Wisata Teduh” yang digelar Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Semarang (USM).Foto:dok

SEMARANG (Jatengdaily.com) – Suasana Kampung Tematik Teduh, Kelurahan Nongkosawit, Gunungpati, Semarang, pada Jumat (12/9) tampak berbeda.

Puluhan pelaku UMKM setempat berkumpul dengan semangat, mengikuti pelatihan bertema “Inovasi Vitourist (Virtual Tourism Innovation & Product Center based on IoT) untuk Peningkatan Produksi Kreatif dan Promosi Kampung Wisata Teduh” yang digelar Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Semarang (USM).

Program ini bukan sekadar kegiatan rutin, melainkan sebuah terobosan yang berhasil lolos hibah PKM dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kemendikbudristek tahun 2025.

Hadir tiga dosen muda penuh dedikasi: Dr. Tatas Transinata, S.Pd., M.Pd., Dr. MM. Shinta Pratiwi, S.Psi., M.A., Psikolog, dan Talitha Zhafira, S.T., M.T.

Dalam pembukaan, Tatas menjelaskan bahwa pelatihan ini berangkat dari realitas sederhana: keterbatasan pelaku UMKM dalam memahami dan memanfaatkan teknologi digital, khususnya yang berbasis Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligence (AI). Kondisi itu membuat promosi produk di Kampung Wisata Teduh belum optimal.

“Melalui aplikasi VITOURIST, kami ingin memberikan jalan keluar. Platform ini dirancang untuk membantu UMKM mempromosikan produk mereka secara digital, agar lebih mudah dikenal luas melalui internet,” kata Tatas.

Peserta yang berjumlah 25 orang tidak hanya mendengarkan teori, tetapi juga langsung mencoba mempraktikkan penggunaan teknologi tersebut. Tiga kali pertemuan disusun dengan pendekatan praktik agar para pelaku UMKM bisa benar-benar menguasai keterampilan baru.

Bagi warga, kegiatan ini menjadi angin segar. Mereka merasa mendapat bekal berharga untuk mengembangkan usaha sekaligus mendukung citra Kampung Wisata Teduh sebagai destinasi wisata berbasis ekonomi kreatif di Kota Semarang.

“Harapan kami, UMKM di sini bisa semakin percaya diri bersaing di era digital, memperluas pasar, dan membawa nama baik kampung tematik ini ke level yang lebih tinggi,” ujar Tatas menutup sesi.

Kehangatan interaksi antara dosen dan warga membuat pelatihan itu lebih dari sekadar belajar teknologi. Ada semangat gotong royong, berbagi pengetahuan, dan keyakinan bahwa digitalisasi bisa menjadi jalan baru untuk mengangkat potensi lokal. St