
SEMARANG (Jatengdaily.com)-Di tengah ratusan inovator muda dari berbagai negara, Tim Vocasignora dari Program Studi Rekayasa Perancangan Mekanik (RPM) Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (SV Undip) berhasil mencuri perhatian lewat gagasan yang tak hanya teknis, tetapi juga sarat nilai kemanusiaan.
Dalam ajang International Science and Invention Fair (ISIF) 2025 yang berlangsung pada 12–15 November 2025 di Bali, tim ini berhasil membawa pulang Gold Medal (medali Emas), mengokohkan posisi Undip sebagai salah satu institusi yang aktif melahirkan inovasi berorientasi solusi.
ISIF tahun ini berlangsung dalam atmosfer persaingan yang luar biasa sengit, diikuti oleh 956 tim dari 27 negara.
Kehadiran langsung perwakilan dari Iran, Malaysia, Meksiko, hingga Luksemburg pada panggung kompetisi yang berlangsung secara langsung semakin memperkuat tensi dan kualitas pertandingan. Di tengah ketatnya kompetisi internasional tersebut, Tim Vocasignora berhasil tampil menonjol dengan inovasi yang mereka hadirkan.
Dibimbing langsung oleh Ketua Prodi Rekayasa Perancangan Mekanik Dr. Sri Utami Handayani, S.T., M.T., tim yang terdiri dari Marska Fakhri Mulyana (ketua), Rizkiyan Maulana, Suci Indah Maulidia, dan Wilujeng Riyani ini berkompetisi pada kategori Physics, Energy and Engineering, salah satu cabang kompetisi yang menuntut ketelitian teknis serta kemampuan memadukan konsep dengan implementasi nyata.
Karya yang mereka usung berjudul “Vocasignora: Implementation of Smart Technology in Communication Processes to Assist Deaf and Speech-Impaired Individuals.”
Vocasignora dirancang sebagai sistem komunikasi cerdas yang mampu membaca gerakan atau pola tangan bahasa isyarat menjadi suara serta mengonversi suara menjadi teks, sehingga menciptakan interaksi dua arah antara penyandang tunarungu–tunawicara dan masyarakat umum.
Berbagai kosakata dapat dihasilkan melalui prototipe ini, dan pengembangannya akan terus berlanjut untuk meningkatkan kepekaan gerakan sekaligus menghadirkan desain yang lebih ergonomis dan mudah digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Pendekatan ini menjadi nilai lebih bagi Vocasignora karena tidak hanya menawarkan inovasi teknologi, tetapi juga menjawab kebutuhan komunikasi secara praktis dan inklusif. Keberhasilan ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak mahasiswa untuk terus berkreasi dan berpartisipasi dalam berbagai ajang inovasi global.
Dengan diraihnya Gold Medal ini, Tim Vocasignora memperkuat peran mahasiswa sebagai penggerak lahirnya teknologi yang lebih inklusif, adaptif, dan berpihak pada kebutuhan masyarakat luas. she
















