Skip to main content Scroll Top

Luar Biasa, Perawat Semarang Bangun ‘GPS’ Senilai Rp10 Miliar dengan Modal Patungan

SEMARANG (Jatengdaily.com) – Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Semarang kini memiliki gedung baru di Jalan Untung Suropati Semarang. Gedung baru yang dibangun dalam waktu kurang dari satu tahun itu diberi nama Graha Perawat Semarang (GPS). Gedung tersebut menjadi kantor Sekretariat PPNI Kota Semarang, diresmikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Dr dr H Mochamad Abdul Hakam mewakili Wali Kota Semarang, Sabtu 26 April 2025.

Peresmian GPS ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Ketua DPW PPNI Jateng Ns Kurnia Yuliastuti M.Kep. Kegiatan yang dihadiri para Ketua PPNI se-Jateng itu sekaligus menggelar acara halalbihalal dengan menghadirkan pembicara KH Moch Duha, serta seminar keperawatan.

Seminar Nasional bertemana “Pentingnya etika profesi dan aspek legal perawat dan tata laksana pemenuhan kredit point untuk perpanjangan surat izin perawat”. Sebagai Narasumber Ns. Tatang Sutisna., S. Kep , M. Kep. Sp. KMB (DPP PPNI Pusat) dan Dr. Suharsi, SKM, M. Kes (wakil Ketua Dewan pertimbangan DPW PPNI Jateng).

Ketua PPNI Kota Semarang, Junait, SKep, MKep mengatakan, GPS adalah fasilitas yang dibangun untuk meningkatkan kompetensi perawat dan masyarakat melalui berbagai kegiatan ilmiah dan pelatihan.

Dia mengatakan, GPS memiliki luas tanah 800 meter dibangun dengan tiga lantai. Fasilitas yang tersedia di GPS antara lain ruang kelas, aula besar yang dapat menampung 400 orang, sekretariat, dan ruko yang siap disewakan. GPS juga dilengkapi dengan lift dan toilet yang memadai.

”GPS tersebut dapat dimanfaatkan untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan ilmiah, pelatihan, dan seminar untuk meningkatkan kompetensi perawat, basic trauma, pelatihan keperawatan, dan kegiatan ilmiah lainnya. GPS juga akan menjadi pusat pengabdian masyarakat, seperti donor darah, pemeriksaan gratis, dan sosialisasi cegah TBC.

Modal dan Pembiayaan
Pembangunan GPS dimulai pada Maret 2024 dan selesai pada Desember 2024 dengan biaya sekitar Rp7,4 miliar, belum termasuk harga tanah senilai Rp2 miliar. Modal awal GPS berasal dari iuran anggota PPNI Kota Semarang sebesar 750 ribu per anggota. Jumlah anggota PPNI di Kota Semarang sekitar 13.000 perawat. Dengan modal awal Rp700 juta, GPS juga mendapatkan bantuan dana dari DPW tanpa bunga.

”Kami disemangati Pak Hendi (mantan wali kota) untuk segera membangun gedung. Modalnya nekat, patungan dari anggota Rp 750.000/perawat dengan sistem mengangsur. Tetapi pada praktiknya anggota mendapatkan pengganti SKP (satuan kredit profesi) sebanyak tujuh kali, jadi kalau dihitung iuran itu akan impas. Alhamdulillah bisa memiliki GPS senilai kurang lebih Rp10 miliar,” jelas Junait.

Dengan diresmikannya GPS, diharapkan dapat dimanfaatkan perawat dan meningkatkan kompetensi dan kualitas pelayanan kesehatan. GPS juga diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan ilmiah dan pengabdian masyarakat yang bermanfaat bagi masyarakat secara luas. St

Related Posts

Privacy Preferences
When you visit our website, it may store information through your browser from specific services, usually in form of cookies. Here you can change your privacy preferences. Please note that blocking some types of cookies may impact your experience on our website and the services we offer.