
SUMOWONO (Jatengdaily.com) – Suasana riuh dan penuh antusiasme tampak di SD Candigaron 01 ketika mahasiswa KKN kelompok 13 Universitas Negeri Semarang (Unnes) menggelar kegiatan edukatif bertema “Pengenalan Ekosistem melalui Pembuatan Terarium.” Kegiatan yang menyasar siswa-siswi kelas 5 itu dipandu langsung oleh Malya Anindyawati, mahasiswa Program Studi Pendidikan IPA yang juga menjadi penanggung jawab kegiatan.
Sejak pagi, anak-anak terlihat bersemangat saat masing-masing kelompok menerima sebuah akuarium mini. Wadah kecil itu menjadi media bagi mereka untuk merangkai ekosistem mini yang terdiri dari tanah, bebatuan, tanaman kecil, hingga hewan-hewan mungil yang berhasil mereka temukan di sekitar sekolah.
Sebelum mulai menyusun terarium, Malya mengajak siswa melakukan observasi singkat di lingkungan sekolah. Dengan langkah kecil penuh rasa ingin tahu, mereka mencari tanaman rumput, lumut, maupun organisme lain yang bisa menjadi komponen biotik dalam terarium. Tak disangka, beberapa siswa justru menemukan hewan seperti belalang, jangkrik, semut, hingga cacing. Temuan itu langsung menjadi bahan kegembiraan, terutama ketika mereka menyadari bahwa makhluk-makhluk kecil tersebut bisa menjadi bagian penting dari sebuah ekosistem.

Saat proses penyusunan terarium dimulai, suasana kelas berubah menjadi ruang eksplorasi yang hidup. Anak-anak bekerja dalam kelompok, saling membantu menata lapisan tanah, memilih posisi batu, hingga menanam tanaman kecil dengan hati-hati. Sesekali terdengar seruan kecil penuh takjub ketika seekor belalang melompat atau ketika cacing bergerak perlahan di permukaan tanah. Beberapa siswa bahkan mulai berdiskusi sederhana tentang bagaimana hewan-hewan itu akan bertahan hidup di dalam terarium.
Meski kegiatan ini sederhana, pengalaman langsung tersebut membuat konsep ekosistem menjadi jauh lebih mudah dipahami. Anak-anak dapat melihat sendiri bahwa ekosistem merupakan gabungan antara makhluk hidup dan lingkungan yang mendukung keberadaannya.
Menurut Malya, tujuan kegiatan ini bukan hanya memperkuat pemahaman siswa tentang konsep ekosistem, tetapi juga menanamkan kepedulian terhadap lingkungan sejak dini. “Ketika mereka membuat sendiri ekosistem kecil itu, mereka bisa melihat bagaimana alam bekerja. Dari situ tumbuh kesadaran untuk menjaga lingkungan,” jelasnya.
Mahasiswa KKN G13 Unnes berharap kegiatan ini menjadi pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa SD Candigaron 01. Selain menambah wawasan tentang IPA, mereka ingin anak-anak mampu menghubungkan teori dengan fenomena nyata di sekitar mereka dan tumbuh menjadi generasi yang lebih peduli terhadap alam. St







