in

Rais PBNU: Kiai Masruri Berhasil Membangun Peradaban

Rais Syuriyah PBNU KH Kharis Shodaqoh saat menyampaikan Tadzkirah Haul Ke-14 Almaghfurlah KH Masruri Mughni dan para pendiri Pondok Pesantren Al-Hikmah2, Benda, Sirampog, Kabupaten Brebes, Minggu (22/6).Foto:dok

BREBES (Jatengdaily.com) – Rais Syuriyah PBNU KH Kharis Shodaqoh mengatakan, berdasarkan hadist ada tiga kriteria mengukur keberhasilan seseorang dalam membangun kehidupan.

‘’Pertama shadaqah jariyah, kedua ilmu yang menfaat dan ketiga anak cucu dzuriyah keturunan yang saleh-salehah. Ketiga-tiganya Kiai Masruri Mughni punya. Shadaqah Jariyah itu bersifat Pembangunan fisik Abah Masruri meninggalkan bangunan Pondok Pesantren Alhikmah 2 dengan segala fasilitasnya, masjid, GOR, madrasah TK sampai perguruan tinggi. Ilmu yang Manfaat sudah pasti ribuan para santri alumni sudah tersebar di seluruh negeri. Keturunan saleh-salehah terbukti 17 putra dan menantu serta 56 cucu yang melanjutkan perjuangan beliau. Kiai Masruri berhasil membangun peradaban, akhlak dan ilmu,’’ tegasnya.

Kiai Kharis yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al-Itqon, Bugen, Tlogosari Kota Semarang mengatakan hal itu saaat menyampaikan tadzkirah atau pengingat saat upacara Haul (ulang tahun wafat) Ke-14 Almaghfurlah KH Masruri Mughni, di Masjid An-Nur, Pondok Pesantren Al-Hikmah2, Benda, Sirampog, Kabupaten Brebes, Minggu (22/6).

Ketua Majelis Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikmah2 KH Sholahuddin Masruri (Gus Sholah) menjelaskan, Haul tersebut merupakan forum silaturahmi mengenang kebaikan sekaligus meneladani KH Masruri Mughni dan para pendiri pondok pesantren.

Hadir pada kesempatan itu Pengasuh Pondok Pesantren Al Hikmah1 KH Labib Shodiq Suhaemi, Sekretaris Umum MUI Jateng Drs KH Muhyiddin MAg dan H Agus Fathuddin Yusuf, Kapolres Brebes AKBP Achmad Oka Mahendra, Wakapolres Brebes Kompol Purbo Adjar Waskito, PWNU Jateng, Rais Syuriyah PCNU Brebes KH Hudalloh Karim, Kabag TU Kankemenag Brebes Dr Akrom Jangka Daosat, Pengusaha Dedy Jaya Group H Muhadi Setia Budi, para kiai habaib dan ribuan orang tua wali santri.

Masjid An-Nur yang biasa dipakai jamaah santri putri tidak mampu menampung tamu undangan yang hadir. Tamu melebar sampai halaman dan sayap kanan-kiri masjid.

Jamaah Muslimat dan Fatayat NU memenuhi bangunan GOR yang terletak tepat di Selatan masjid. Sedang para alumni dan wali santri menempati masjid putra yang lokasinya terpisah.

Rangkain acara sudah dimulai sejak bakda subuh dengan ziarah kubur, pembacaan Al-Qur’an 30 juz di semua kampung di Desa Benda, Temu Alumni, khitanan massal dan lain-lain. Pembacaan tahlil dipimpin oleh Pengasuh Pondok Pesantren Nururrohman, Sirau Kemranjen Banyumas KH Ahmad Yunani.

Tidak Mudah
Menurut KH Kharis Shodaqoh, di zaman modern serba digital sekarang ini tidak mudah membangun akhlak, peradaban dan ilmu. Ketua MUI Jateng itu menggambarkan dunia itu seperti ‘’lahwun’’ dan ‘’walaibun’’ artinya tempat bermain dan sendagurau. Karena itu dia mengajak umat Islam untuk menhadapi berbagai persoalan dunia mulai sosial, politik, ekonomi, dan lain-lain jangan terlalu serius.

‘’Ingat dunia ini penuh dengan permainan dan senda gurau. Jangan terlalu serius,’’ katanya disambut tawa hadirin.
Dia mengajak agar kebaikan-kebaikan yang dicontohkan Kiai Masruri diteladani dan dilanjutkan. ‘’Manusia asal memberi Manfaat kepada orang lain dan tidak merepotkan atau menyusahkan orang lain hidupnya akan Sejahtera,’’ katanya.

KH Masruri Mughni wafat di Kota Suci Madinah empat belas tahun lalu tepatnya Ahad 20 November 2011 pukul 00.15 Waktu Arab Saudi (WAS) atau 04.14 WIB. Beliau dimakamkan di Jannatul Baqi Kota Suci Madinah.

Karena banyaknya Manusia yang hadir dalam upacara haul tersebut, jalan kampung dari jalan raya Banyumas-Tegal sampai ke pesantren Al-Hikmah2 macet sampai selesainya kegiatan tersebut. St

What do you think?

Written by Jatengdaily.com

Jemaah Haji Asal Demak Mulai Berdatangan, Suasana Haru Warnai Sambutan Keluarga

Oknum Polisi BYA Jalani Sidang Etik, Diduga Pacari Banyak Wanita Untuk Bayar Utang Judol