Ruang Baru untuk Santri, Harapan Baru dari SIG

General Manager of CSR SIG, Edy Saraya (kanan) menyerahkan bantuan unit motor roda tiga kepada Ketua Komunitas Gerakan Muda Bersatu, Anang Rudianto (kiri) untuk membantu kegiatan sosial dan keagamaan yang rutin dilaksanakan komunitasnya di Desa Mangli, Kecamatan Pujer, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.Foto:dok
SITUBONDO (Jatengdaily.com) – Senyum haru tampak jelas di wajah Ali Yafi (42), Kepala Pondok Pesantren Minhaju Al Ihtida’ di Desa Jatisari, Kecamatan Arjasa, Situbondo.
Setelah bertahun-tahun para santri menempuh belajar di ruang masjid yang serba terbatas, kini mereka akhirnya memiliki bangunan dua lantai yang lebih layak dan nyaman.
Renovasi yang dilakukan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) itu menghadirkan aula sekaligus ruang serbaguna untuk menunjang kegiatan belajar dan mengaji.
“Selama ini, semua kegiatan belajar mengajar terpaksa kami laksanakan di masjid karena tidak ada ruang yang cukup. Alhamdulillah, dukungan SIG membantu kami mewujudkan fasilitas yang lebih memadai agar santri bisa belajar dengan efektif dan produktif,” ungkap Ali Yafi penuh syukur.
Sejak berdiri pada tahun 2000 dan efektif beroperasi pada 2007, Pondok Pesantren Minhaju Al Ihtida’ berkembang secara swadaya.
Minim sentuhan bantuan dari pihak luar, keberadaan fasilitas baru ini terasa begitu berharga bagi para santri maupun pengasuh pesantren.
Namun kepedulian SIG tak berhenti di sana. Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), perusahaan ini turut menyalurkan berbagai bantuan sarana pendidikan dan penunjang kegiatan sosial di Situbondo maupun Bondowoso.
Mulai dari pembangunan dan renovasi asrama santri, pagar beton, hingga kendaraan operasional berupa 1 unit mobil pick up untuk Jamiyah Muhibbullah Warasulah di Desa Selomukti.
Di Bondowoso, SIG juga memberikan dukungan bagi komunitas Generasi Muda Bersatu berupa 12 unit sound system, 12 unit genset, mesin pemotong rumput, hingga motor roda tiga. Semua ini menjadi penopang aktivitas sosial dan keagamaan yang mereka giatkan dari desa ke desa.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni menegaskan bahwa program TJSL perusahaan tidak hanya berfokus pada ekonomi, tetapi juga pendidikan, sosial, dan pemberdayaan masyarakat.
“SIG tidak hanya menghadirkan solusi bahan bangunan berkelanjutan, tetapi juga membangun masyarakat di sekitar wilayah operasi. Keberhasilan bagi kami diukur dari kontribusi nyata untuk kemajuan bersama,” tegasnya.
Dampaknya langsung dirasakan. Anang Rudianto (36), Ketua Komunitas Gerakan Muda Bersatu, menyebut bantuan dari SIG sangat memudahkan mereka dalam melaksanakan kegiatan sholawat dan bakti sosial.
“Selama ini kami harus menyewa sound system. Alhamdulillah sekarang punya sendiri. Genset membantu saat listrik terbatas, motor roda tiga memudahkan pengangkutan bantuan sembako bagi warga kurang mampu. Ini benar-benar meringankan langkah kami,” tuturnya.
Di balik setiap ruang baru yang berdiri, setiap alat yang diberikan, dan setiap kendaraan yang beroperasi, terselip harapan besar: lahirnya generasi muda yang unggul, berdaya, dan siap memperkokoh visi Indonesia Emas 2045. St