in

Schneider Electric Gelar Innovation Day 2025 di Semarang, Dorong Efisiensi Energi dan Digitalisasi Berkelanjutan

Sekretaris Daerah Jateng Sumarno hadir dalam Schneider Electric Innovation Day 2025 di Semarang. Foto: Adri Utama

SEMARANG (Jatengdaily.com)- Schneider Electric, pemimpin global dalam transformasi digital untuk pengelolaan energi dan otomasi, kembali menggelar rangkaian Innovation Day 2025, kali ini di Kota Semarang sebagai kota kedua dalam turnya.

Schneider Electric sendiri adalah perusahaan multinasional asal Prancis yang fokus pada manajemen energi dan otomatisasi

Mengusung tema “Make Sustainable Impact with Digitalization”, acara ini menjadi ajang strategis bagi pelaku industri, regulator, dan pemangku kepentingan untuk memperkuat kolaborasi dalam mendorong efisiensi energi, peningkatan daya saing industri, serta transformasi digital yang berkelanjutan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, menyatakan upaya efisiensi energi yang diusung Schneider Electric sangat relevan untuk menjawab tantangan di Jawa Tengah, terutama terkait pengalihan dari energi berbasis karbon ke energi ramah lingkungan.

“Efisiensi energi ini harus menjadi perhatian kita semua, karena biaya energi yang tinggi harus diminimalkan agar produk-produk yang dihasilkan industri menjadi lebih terjangkau di masyarakat,” ujar Sumarno seusai menghadiri Briefing Innovation Day Semarang 2025 Schneider Electric di Hotel Padma, Kamis (12/6/2025).

Sumarno menyebut Jawa Tengah memiliki peran strategis sebagai penopang sektor pangan dan industri nasional.

Adapun yang dilakukan kali ini, merupakan salah satu dukungan terhadap dua hal tersebut, yakni  penopang pangan dan penopang industri, agar bisa seimbang.

“Kami berharap industri-industri di Jateng ke depan adalah industri yang ramah lingkungan dan efisien dari sisi energi,” jelasnya.

Dalam konteks daya saing industri, Sumarno juga menyoroti keunggulan Jawa Tengah yang meliputi infrastruktur logistik yang berkembang, tenaga kerja yang kompetitif, serta kawasan industri yang tersebar di berbagai daerah.

“Kami terus mendorong pertumbuhan industri yang selaras dengan prinsip green growth, menghasilkan nilai ekonomi tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan,” ujarnya.

Data menunjukkan, pada periode Januari–Oktober 2024, Jawa Tengah mencatat nilai ekspor sebesar USD 9,23 juta, dengan industri pengolahan sebagai kontributor utama. Sementara itu, realisasi investasi tahun 2023 mencapai Rp77,02 triliun dengan penyerapan tenaga kerja lebih dari 280 ribu orang.

Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah juga mencatat angka positif sebesar 4,96% di Triwulan I 2025, melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat sebesar 4,87%.

Sementara itu, President Director Schneider Electric Indonesia & Timor-Leste, Martin Setiawan, menegaskan pentingnya digitalisasi dalam penguatan industri nasional.

“Digitalisasi bukan lagi pilihan, melainkan fondasi penting untuk memperkuat daya saing sekaligus menekan emisi karbon. Di kota seperti Semarang, yang menunjukkan pertumbuhan industri dan investasi yang signifikan, adopsi teknologi sangat relevan untuk mendukung efisiensi dan keberlanjutan,” pungkasnya.  adri-she 

Written by Jatengdaily.com

Grup Hadroh Padang Bulan Masjid Baitussalam Siap Melantunkan Musik Islami ke Penjuru Kota

Sengketa Bangunan, Pengusaha Hotel Lapor Polda Jateng