Semen Gresik Perkuat Tata Kelola Lewat Penguatan Kesadaran Mitigasi Risiko

img_1757949509546

Karyawan PT Semen Gresik mengikuti kegiatan pelatihan Risk Awareness, Risk Strategy & Risk Assessment yang diikuti oleh karyawan di Rooftop Omah SG, Pabrik Rembang (11/9), dengan menghadirkan pemateri professional dari Radian Wicobs Internasional, Deddy Jacobus.Foto: dok

REMBANG (Jatengdaily.com) – Di tengah angin sore yang berhembus di Rooftop Omah SG, Pabrik Rembang, semangat ratusan karyawan PT Semen Gresik terasa membara.

Mereka mengikuti pelatihan Risk Awareness, Risk Strategy & Risk Assessment pada Kamis (11/9), sebagai upaya memperkuat kesadaran akan pentingnya mitigasi risiko dalam menjaga keberlanjutan perusahaan.

Direktur Utama PT Semen Gresik, Muchamad Supriyadi, menegaskan bahwa pengelolaan risiko bukan sekadar kewajiban administratif, melainkan kebutuhan vital agar perusahaan tetap tangguh menghadapi dinamika bisnis yang kian kompleks.

“Tantangan pasar yang semakin kompleks memaksa setiap perusahaan untuk tetap sustain dengan berbagai strategi mitigasi risiko. Penting bagi seluruh insan Semen Gresik memahami dan mengimplementasikan manajemen risiko secara konsisten,” ujarnya.

Menurutnya, penerapan manajemen risiko yang terstruktur tidak hanya menjaga stabilitas operasional, tetapi juga meningkatkan daya saing di industri semen nasional. Keseriusan itu telah berbuah manis.

Semen Gresik berhasil memborong empat penghargaan tertinggi di ajang TOP GRC Awards 2025 di Jakarta, termasuk Golden Trophy yang diraih karena mampu mempertahankan predikat bintang lima selama tiga tahun berturut-turut.

Komisaris Utama PT Semen Gresik, Otok Kuswandaru, ikut memberikan dorongan moral. Ia menyebut risiko adalah kenyataan yang tidak bisa dihindari, namun harus dihadapi dengan bijak.

“Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh insan Semen Gresik yang senantiasa bangkit, terus belajar, serta bertransformasi lebih kuat. Semangat inilah yang menjadi modal penting untuk menjaga keberlanjutan dan meningkatkan daya saing perusahaan,” tuturnya.

Pelatihan tersebut juga menghadirkan pemateri profesional dari Radian Wicobs Internasional, Deddy Jacobus. Ia menekankan pentingnya identifikasi lokasi dan mitigasi risiko untuk meminimalkan potensi gangguan operasional.

“Dengan strategi ini, perusahaan bisa lebih sigap mengantisipasi hambatan yang mungkin terjadi. Data yang akurat juga mendukung pengambilan keputusan yang lebih cerdas dan adaptif,” jelasnya.

Lebih jauh, Deddy menambahkan bahwa kepatuhan pada regulasi, ketahanan bisnis, serta penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG) menjadi pilar utama yang harus terus diperkuat.

“Dengan cara ini, perusahaan mampu menekan potensi kerugian sekaligus menciptakan nilai tambah bagi keberlanjutan bisnis,” pungkasnya.

Pelatihan ini tidak hanya memperkaya pengetahuan teknis, tetapi juga menumbuhkan kesadaran bersama: bahwa di balik setiap karung semen yang diproduksi, ada kerja keras, strategi matang, dan komitmen untuk menghadapi risiko demi masa depan yang lebih kuat. St